Advertorial

Ilmu Pertanian Bakal Masuk Pelajaran Muatan Lokal Sekolah di Kukar

Supri Yadha — Kaltim Today 16 Maret 2024 16:55
Ilmu Pertanian Bakal Masuk Pelajaran Muatan Lokal Sekolah di Kukar
Ilustrasi. (Freepik)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) berencana akan memasukkan pelajaran ilmu pertanian sebagai Muatan Lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. Hal tersebut disampaikan Bupati Kukar, Edi Damansyah, belum lama ini.

Wacana ini pun disambut positif oleh Pejabat (Pj) Gubernur Kalimatan Timur (Kaltim), Akmal Malik. Edi Damansyah menyebutkan, inisiatif penerapan ilmu pertanian disekolah-sekolah ini sudah direncanakan sejak dua tahun lalu, hanya saja belum ditindaklanjuti.

Menurutnya, sektor pertanian di Kukar memiliki potensi yang sangat besar. Maka potensi tersebut harus terus didorong, dengan cara memberikan pemahaman dan ilmu pertanian kepada generasi muda.

Sebab, Kutai Kartanegara tidak ingin terus bergantung pada sumber daya alam (SDA) mineral, yang suatu saat akan habis. Jadi salah satu upaya yang dianggap konkret yaitu dengan memasukkan ilmu pertanian ke dalam materi lokal di sekolah.

“Saya optimis karena sektor pertanian sangat menjanjikan, peluang kerja luar, kebijakan pemerintah pun sangat memihak terhadap bidang pangan. Tinggal regenerasinya aja lagi,” ujar Edi.

“Ilmu pertanian mungkin jadi Mulok (di sekolah), nanti akan kami rancang,” sambungnya.

Lebih lanjut, Edi mengatakan, Pemkab Kukar fokus dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya pengembangan pertanian berbasis kawasan yang tersebar di Kecamatan Tenggarong, Loa Kulu, Tenggarong Seberang, Muara Kaman, Sebulu dan Marangkayu.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong generasi muda agar ikut andil terjun di sektor pertanian. Terlebih sudah ada petani milenial di Kukar yang sukses, dan diharapkan bisa memberikan edukasi pemuda lainnya.

“Kami ingin mendorong pembangunan pertanian dari tradisional ke semi modern,” tutur Edi.

Apalagi, hamparan lahan pertanian di Kutai Kartanegara begitu luas. Kemudian, banyak lahan eks tambang batubara yang ekstrim, bisa digunakan untuk pertanian dengan perlakuan tersendiri. Salah satunya dengan sistem smart green house.

“Kami banyak diskusi dengan Pj Gubernur, semangatnya sama,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya