Nasional
Indonesia Raih 15 Pengakuan Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Kebaya Jadi yang Terbaru
Kaltimtoday.co – Dua budaya khas Indonesia baru saja mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Setelah Reog Ponorogo diakui sehari sebelumnya, kebaya resmi ditetapkan dalam Sidang ke-19 Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage di Asunción, Paraguay, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Dengan pengakuan kebaya, Indonesia kini memiliki 15 elemen budaya yang tercatat dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Menteri Kebudayaan Fadli Zon berharap pengakuan ini semakin meningkatkan penghormatan terhadap budaya lokal sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi berbasis budaya.
Daftar lengkap 15 warisan budaya takbenda Indonesia yang diakui UNESCO
Berikut adalah daftar 15 warisan budaya takbenda Indonesia yang telah mendapat pengakuan UNESCO beserta tahun pengakuannya:
- Wayang (2008)
Seni pertunjukan tradisional menggunakan boneka kulit, kayu, dan manusia yang kaya nilai filosofis dan hiburan. - Keris (2008)
Senjata tradisional berlekuk dari Nusantara yang mencerminkan identitas budaya dan memiliki makna spiritual. - Batik (2009)
Teknik pewarnaan kain menggunakan malam, kaya akan estetika seni dan nilai budaya mendalam. - Pendidikan dan Pelatihan Membatik (2009)
Tradisi mengajarkan seni batik kepada generasi muda sebagai bentuk pelestarian warisan budaya. - Angklung (2010)
Alat musik bambu asal Sunda yang dimainkan bersama, melambangkan harmoni sosial. - Tari Saman (2011)
Tari kelompok asal Aceh dengan gerakan dinamis dan syair Islami. - Tas Noken (2012)
Tas rajut tradisional Papua yang melambangkan harmoni dengan alam. - Tiga Tari Bali (2015)
Tari sakral seperti Rejang, Topeng Sidakarya, dan Baris Upacara yang berkaitan erat dengan tradisi Hindu Bali. - Kapal Pinisi (2017)
Kapal tradisional Bugis-Makassar yang menunjukkan keahlian maritim bangsa Indonesia. - Tradisi Pencak Silat (2019)
Seni bela diri yang memadukan olahraga, seni, dan nilai spiritual. - Pantun (2020)
Puisi berima tradisional yang digunakan dalam komunikasi sosial penuh nilai budaya. - Gamelan (2021)
Ansambel musik tradisional Jawa, Sunda, dan Bali yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. - Jamu (2023)
Tradisi pengobatan herbal khas Indonesia yang mencerminkan hubungan harmonis manusia dengan alam. - Reog Ponorogo (2024)
Seni pertunjukan dari Jawa Timur yang memadukan tarian, musik, dan cerita rakyat. - Kebaya (2024)
Busana tradisional yang mencerminkan identitas budaya Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Harapan ke depan
Menteri Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses nominasi ini. Ia berharap pengakuan UNESCO terhadap kebaya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya tradisional dan mendukung ekonomi inklusif berbasis budaya.
Pengakuan ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia di masa depan.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Sekolah di Kukar Diminta Galakkan Gerakan Etam Mengaji, MTQ Antar Sekolah Bakal Digelar
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Roadmap Pendidikan Kukar Resmi Diluncurkan, Fokus Tingkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan
- Polisi Gagalkan Penimbunan 450 Liter BBM Subsidi di Loa Janan, SPBU Bakal Diperiksa
- UMK dan UMSK Kukar 2025 Resmi Naik 6,5 Persen, Berikut Besarannya