Internasional
Israel Kembali Bombardir Gaza, Dua Warga Tewas dan Puluhan Luka-luka
Kaltimtoday.co, Gaza - Tentara Israel mengumumkan mereka mulai menyerang target Gerakan Jihad Islam dengan pesawat tempur di Gaza yang diblokade.
Serangan udara Israel ke Gaza utara sejak Selasa (12/11/2019) pagi menewaskan dua orang dan menyebabkan banyak lainnya terluka.
Dalam pernyataan tertulis dari Kementerian Kesehatan di Gaza, warga Palestina korban tewas dan luka-luka dalam serangan Israel itu dikerahkan ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Zaki Mohammed Adnan Ghanama ( 25) tewas salah satu yang tewas dalam serangan itu.
Kementerian Palestina itu mengatakan seorang pemuda berusia 20 tahun, Mohammed Atiyyah Hammouda, juga tewas, namun tak ada informasi rinci tentang kematiannya.
Menurut kementerian itu, 18 warga Palestina terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Situasi panas meningkat di Gaza setelah pasukan Israel membunuh Bahaa Abu al-Atta, komandan kelompok perlawanan Jihad Islam, melalui serangan udara.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga meluncurkan serangan udara yang menargetkan anggota Jihad Islam Akram al-Ajouri di ibu kota Suriah Damaskus.
Dua orang, termasuk putra al-Ajouri tewas dan sepuluh lainnya terluka, tetapi pemimpin Jihad Islam itu tak mengalami luka-luka.
Belum ada informasi terkait identitas warga Palestina yang tewas dan kondisi warga yang menderita luka-luka.
Di sisi lain, tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan anggota kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam.
Pernyataan militer Israel itu menyebut sekitar 50 roket diluncurkan dari Gaza ke Israel sejak pagi hari, 20 roket di antaranya ditangkis oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
[ANADOLU AGENCY | TOS]
Related Posts
- Iran Luncurkan 180 Rudal ke Israel Setelah Pasukan Darat Israel Masuk Lebanon
- Hamas Bunuh Sandera Israel, Gedung Putih Peringatkan Serangan Iran yang Bakal Segera Terjadi
- Mengenal Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yang Gantikan Ismail Haniyeh
- Profil Singkat Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang Terbunuh di Iran
- Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran Berpotensi Picu Perang Masif