Samarinda
Jatuh ke Parit Saat Banjir, Balita di Samarinda Ditemukan Meninggal Dunia
Kaltimtoday.co, Samarinda - Bocah berusia dua tahun bernama Dea tewas usai terjatuh ke parit dan terseret arus saat banjir besar melanda Jalan Solo Poros, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda pada Selasa (25/4/2023).
Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda menyebabkan banjir di wilayah tersebut. Sekitar pukul 16.30 Wita, korban keluar rumah untuk bermain banjir.
Orangtua korban pun tidak menyadari korban tidak ada di rumah. Korban kemudian ditemukan sejauh 150 meter dari titik awal terjatuh.
"Saat itu ada saksi yang melihat korban bermain di pinggir parit kemudian tidak terlihat lagi," terang Kapolres Samarinda Kombes Pol Ary Fadli kepada awak media melalui Kapolsek Palaran Kompol Zarma Putra, Rabu (26/4/2023).
Ayah korban, Fatur Rahman (29) mengatakan, sebelumnya korban bermain HP di dalam rumah saat dirinya tengah mengasuh anak keduanya sambil sesekali memperhatikan Dea, anak pertamanya.
"Waktu itu, saya harus membersihkan anak kedua saya karena buang air kecil, setelah selesai, saya lihat Dea tidak tampak lagi," ucap Fatur Rahman.
Saat menghilang, korban sempat dicari warga sekitar dibantu relawan setempat menelusuri setiap drainase. Korban ditemukan tak sadarkan diri dan dibawa ke puskesmas terdekat, namun dinyatakan meninggal dunia.
Tim Polsek Palaran juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara bersama tim Inafis Polresta Samarinda untuk memastikan kembali kematian bocah tersebut.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Tragedi Banjir di Indonesia: Alarm Alam dari Dampak Keputusan Politik Tata Kelola Lingkungan yang Buruk
- Update Korban Banjir Sumatera 2 Desember 2025: 604 Tewas, 464 Hilang
- Gubernur Sumbar Desak Penetapan Banjir dan Longsor sebagai Bencana Nasional
- Banjir dan Longsor di Asia Tenggara Tewaskan Hampir 1.000 Orang, Indonesia, Thailand, dan Sri Lanka Paling Parah
- Ini Penjelasan Purbaya tentang Alasan Kemenkeu Hanya Tambah Rp500 Miliar untuk Penanganan Bencana di Sumatera









