Berau

Jembatan di Kampung Teluk Sumbang Hancur, Siswa TK hingga SD yang Berangkat Sekolah Harus Naik Perahu Sampan

Yasmin Medina Anggia Putri — Kaltim Today 07 Maret 2023 17:00
Jembatan di Kampung Teluk Sumbang Hancur, Siswa TK hingga SD yang Berangkat Sekolah Harus Naik Perahu Sampan
Teks foto: Kondisi dua pelajar SD di Teluk Sumbang sebarangi Sungai akibat jembatan putus, Selasa (07/3/2023). (IST)

Kaltimtoday.co, Berau - Akibat diterjang banjir, jembatan penghubung kampung di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Biduk-Biduk Berau hancur. Atas rusaknya jembatan tersebut, Pemkab Berau diharapkan segera melakukan tindakan. 

Diketahui, kehadiran jembatan di kampung tersebut sangat krusial. Berpengaruh besar terhadap perekonomian hinga pendidikan di Teluk Sumbang. Kini, jembatan tersebut hancur dihantam batang kayu saat terjadi banjir pada 2022 silam. 

Sekretaris Kampung (Sekkam) Teluk Sumbang, Badri tak dapat memungkiri bahwa aktivitas ekonomi, pendidikan, sampai sosial di daerahnya menjadi terhambat. Salah satunya mengganggu aktivitas murid TK hingga SD yang ingin pergi ke sekolah. Para murid itu harus berhati-hati saat menyebrang menuju sekolah dengan perahu sampan. 

“Kampung kami dibelah oleh Sungai Bataan, nah jembatan itu satu-satunya akses untuk menyebrang di dalam kampung kami,” jelas Badri dilansir dari Berau Terkini. 

Dia juga menambahkan, di seberang sungai ada 22 kepala keluarga (KK) yang seharusnya anak di keluarga tersebut bisa mengenyam pendidikan dan melangsungkan kehidupan ekonomi.

Dia menegaskan, penting untuk pemerintah agar bisa membangun jembatan yang kokoh dan kuat. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa kembali. 

“Mulai dari SD, TK, PAUD, ada di kampung kami. Sementara mereka harus berdesakan antre untuk dapat giliran menyebrang pakai perahu,” sambungnya. 

Pihak kampung tak tinggal diam. Badri menyebut, warga sudah lebih dulu bergotong-royong membangun jembatan alternatif. Setidaknya untuk sementara waktu. 2022 akhir, jembatan tersebut hancur karena diterjang banjir. Ketika dibangun kembali pada awal 2023, jembatan kembali hancur karena dihantam kayu yang terseret arus Sungai Bataan.

“Kami sudah 2 kali bangun jembatan, tapi selalu hancur. Bahkan yang terakhir cuma bertahan 2 minggu,” sambungnya. 

Dia mengharapkan Pemkab Berau bisa segera membuat jembatan gantung dengan tumpuan sling menggantung, tanpa pondasi yang terpasang di dasar sungai. Pasalnya, sungai kerap dilewati pohon besar setiap kali hujan yang mengakibatkan longsor di hulu sungai.

“Sialnya lagi, orang-orang yang punya mobil untuk membawa kebutuhan sembako tidak bisa beraktivitas, karena warga butuh belanja kebutuhan pokok juga,” terang dia.

Sementara itu, Pj Sekda Berau Agus Wahyudi mengatakan telah melakukan tinjauan langsung ke lapangan bersama Dinas PUPR Berau beberapa waktu lalu. Dia mendapati fakta kondisi jembatan yang memprihatinkan dan membahayakan bagi warga setempat.

Arus deras dari sungai hingga jembatan yang tidak memadai, membuat Pemkab Berau mengalokasikan anggaran sekitar Rp 2-3 miliar untuk pembangunan jembatan. Anggaran itu diambil dari Dana Tidak Terduga alias DTT yang berada di APBD Berau 2023. Kemungkinan besar, pembangunan bakal berjalan di tahun ini.

“Kami ambil pakai DTT, karena kondisi itu sudah kami sebut sebagai bencana yang menimbulkan kerugian bagi warga Teluk Sumbang,” pungkas Agus. 

[YMD]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya