Advertorial

Jembatan Kelay VII Diresmikan, Akses Darat Kampung Inaran Semakin Memadai

Kaltim Today
27 Agustus 2024 10:44
Jembatan Kelay VII Diresmikan, Akses Darat Kampung Inaran Semakin Memadai
Jembatan Kelay VII pasca diresmikan Bupati Berau Sri Juniarsih (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Jembatan Kelay VII (7) di Kampung Inaran, Kecamatan Sambaliung telah diresmikan Bupati Berau, Sri Juniarsih pada, Jumat (22/8/2024) lalu. Konstruksi jembatan yang telah rampung tersebut panjangnya 105 meter dengan lebar 6 meter dan berat beban 8 ton.

Pasca diresmikan tersebut, tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau akan berlanjut dengan pengaspalan jalan.

Hal tersebut dilakukan, karena meski telah terbangun jembatan, hambatan lain yang dirasakan pengunjung maupun warga lokal adalah akses jalan yang masih berupa tanah kuning sehingga tak sedikit pengemudi kendaraan yang terkendala saat hendak memasuki kampung.

Kepala DPUPR Berau, Fendra Firmawan menjelaskan, estimasi anggaran untuk pengaspalan jalan itu lebih kurang mencapai Rp 20 miliar. Namun, anggaran tersebut belum bisa dialokasikan tahun ini.

"ABT belum bisa. Kami akan coba di APBD 2025. Lalu terkait perencanaan anggaran ini nanti ada di Bapelitbang. Kami hanya pelaksana teknis," ungkapnya saat dijumpai, Senin (26/8/2024).

Dia menyampaikan, pihaknya akan berupaya agar pengaspalan jalan menuju kampung tersebut dapat terlaksana. Bahkan diakui tak hanya perbaikan jalan menuju Kampung Inaran. Perbaikan jalan menuju ke kampung-kampung lain juga akan dilakukan.

Namun, pembangunan jalan itu akan disesuaikan dengan usulan masyarakat dan anggaran yang tersedia.

"Di ABT misalnya, ada anggaran Rp 1 triliun. Tapi usulan masyarakat sampai di mana perbaikannya, ya, kita sesuaikan lagi dengan anggaran yang ada," tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menegaskan, Jembatan Inaran yang sudah dapat digunakan tersebut tentu sangat membantu mobilitas dan transportasi masyarakat. Selain itu, jembatan tersebut dibangun untuk menghindari banjir tahunan yang sering terjadi di kampung tersebut.

Untuk diketahui, sebelum dibangunnya jembatan, akses masyarakat yang hendak ke kampung harus melalui jalur sungai menggunakan jasa perahu motor.

"Jembatan yang bersumber dari APBD Rp 48 miliar ini kita harapkan bisa membantu masyarakat, meningkatkan akses transportasi, ekonomi, dan sebagainya. Tentu kami berharap pembangunan jalan menuju kampung juga bisa dilaksanakan," pungkasnya.

[MGN | RWT | ADV PEMKAB BERAU]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya