Advertorial

Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Beras untuk Antisipasi Krisis Pangan

Kaltim Today
13 Agustus 2025 14:15
Kaltim Siapkan 506 Ton Cadangan Beras untuk Antisipasi Krisis Pangan
Ilustrasi. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan langkah strategis untuk mengantisipasi potensi krisis pangan yang mengancam akibat perubahan iklim, kemarau panjang, dan gangguan distribusi bahan pokok. Pemerintah daerah memastikan ketersediaan cadangan pangan sebanyak 506 ton beras sebagai upaya menjaga stabilitas pasokan di tengah kondisi cuaca ekstrem.

Beberapa wilayah seperti Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Barat, dan Mahakam Ulu menjadi daerah prioritas penanganan. Kekeringan di kawasan ini telah menyebabkan penurunan produksi pangan lokal, bahkan di Mahakam Ulu harga kebutuhan pokok kerap melonjak drastis.

Sekretaris Dinas Pangan, Tanaman, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Rini Susilawati, menyatakan bahwa saat ini Kaltim berada dalam status siaga krisis pangan. Menurutnya, persoalan pangan bukan hanya soal stok, tetapi juga distribusi dan harga di lapangan.

“Kami terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan lokal, sekaligus memperkuat cadangan pangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” ujar Rini pada acara Kaltim Siaga Krisis Pangan, Rabu (13/8/2025).

Berdasarkan data tahun 2024, Kaltim memiliki luas baku lahan sawah sekitar 46.640 hektare. Namun, sekitar 3.000 hektare di antaranya tidak produktif akibat tergenang, terbengkalai, atau ditumbuhi semak.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menjalankan program optimasi lahan seluas 3.000 hektare di enam kabupaten serta mencetak sawah baru seluas 1.890 hektare. Langkah ini ditargetkan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP), sehingga lahan yang biasanya hanya panen sekali setahun bisa menghasilkan panen dua hingga 2,5 kali dalam setahun.

Rini menegaskan pentingnya percepatan tanam usai panen, mengingat musim kemarau diprediksi berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Dengan strategi tanam cepat, risiko kekurangan pasokan dapat diminimalisir.

“Krisis pangan adalah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat kemandirian pangan di Kaltim. Dengan inovasi dan kerja sama lintas sektor, ketahanan pangan bisa tetap terjaga,” tambahnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya