Balikpapan
Kampung Wisata Kang Bejo: Keunikan Balikpapan Tengah yang Tersembunyi
Oleh: Ayunita Xiao Wei (Mahasiswi Pascasarjana Tata Kelola Seni-ISI Yogyakarta)
Kemampuan melihat potensi dari desa wisata untuk digunakan sebaik mungkin merupakan salah satu aspek yang perlu diperhitungan dalam dinamika pembangunan daerah.
Hal itu dapat diwujudkan dengan melihat kekuatan dari sumber daya manusia dan alam yang ada, untuk dimanfaakan secara efektif dan efisien.
Alokasi dan pemanfaatan suatu kawasan dapat ditentukan dengan kapasitas serta ketersediaan aspek kuantitatif maupun kualitatif melalui rumusan atas kebijakan pembangunan ekonomi daerah. Terlebih lagi, otonomi daerah telah menjadi isyarat untuk diadakannya pengkajian mendalam dan komprehensif terkait keberagaman sumber daya yang ada.
Maka, penting menjadikan hal tersebut sebagai modal dasar yang utama untuk mendorong proses kreativitas suatu desa wisata sebagai sumber peningkatan ekonomi. Pemanfaatan dengan tata kelola yang terstruktur akan menjadikan menjadikan ekonomi dan pembangunan suatu daerah menjadi lebih berkembang
Kampung Wisata Kang Bejo yang merupakan kawasan edukasi terletak sedikit tersembunyi pada area Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Meski demikian, Kampung Wisata Kang Bejo dapat ditempuh dengan kisaran 20 menit dari pusat Kota Balikpapan. Kawasan ini dapat menjadi satu contoh area wisata yang memiliki potensi untuk dapat terus dikembangkan oleh pengelolanya.
Kreativitas kampung wisata ini sudah terlihat dari pemberian namanya "Kang Bejo" yang berarti "Kangkung Sumber Rejo". Kangkung digunakan sebagai nama dari tempat ini karena merupakan komoditas utama yang diproduksi di Kampung Wisata ini. Terlihat adanya keunikan dan khas suatu nama makanan yang dikombinasi dengan lokasi wisata itu sendiri.
Kampung Wisata Kang Bejo dibangun sejak 2020 dan memiliki area yang luas dengan isi kebun kangkung serta beberapa lokasi yang dibuat menarik sebagai tempat foto. Pengelola juga menempatkan area kuliner yang menjual berbagai makanan hasil olah kangkung.
Kampung Wisata Kang Bejo merupakan tempat kunjungan wisata pertama memberikan edukasi tentang makanan di Balikpapan. Tempat ini memiliki daya tarik yang unik dan khas, dapat dinikmati sembari menambahkan nilai dan manfaat.
Meski kangkung bukan sayuran khas daerah Balikpapan, namun tumbuhan yang dapat diolah dengan beragam ini mampu membawa daya tarik pengunjung hingga Kampung Kang Bejo terkenal akan kangkungnya.
Luas area yang berkisar 1,7 hektar ini telah mampu meningkatkan perekonomian warga setempat, sekaligus dapat memberikan gizi berlebih bagi wisatawan yang datang juga keluarga setempat. Budi daya kangkung yang mudah tidak mengharuskan petani menggunakan pupuk kimia, hal ini juga salah satu hal yang menjadi sorotan.
Tidak hanya menjadi lokasi berkunjung dan bersantai ria, Kampung Wisata Kang Bejo juga dapat dijadikan lokasi wisata edukasi bagi pelajar dan mahasiswa. Pengunjung dapat mempelajari untuk menjadi lokasi menambah ilmu tentang bagaimana cara bercocok tanam yang baik, kata Lurah Sumber Rejo, Umar Adi, seperti yang dilansir oleh Portal Berita Info Publik.
Dalam masa pandemi Covid-19, Kampung Kang Bejo tidak mengalami defisit dalam penjualannya. Yeti Hernawati kepada tim kaltimkita.com menjelaskan bahwa, Kampung Kang Bejo masih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Balikpapan, terutama warga Sumber Rejo.
Tidak hanya permintaan pada sayur kangkung, tetapi juga toge dan tempe yang meningkat tajam. Masa sulit pandemi COovid-19 tidak menyurutkan semangat pengelola dan pekerja di Kampung Kang Bejo untuk melayani masyarakat. Hal itu tidak lupa dengan ketatnya penggunaan protokol kesehatan agar kesehatan dan keselamatan kerja di Kampung Kang Bejo tetap terjaga.
Penulis melihat potensi lain dari Kampung Wisata Kang Bejo untuk menjadi suatu kawasan yang dapat dikenal di kancah nasional. Hal ini sehubungan dengan kreativitas dalam menggunakan platform digital sebagai sarana edukasi dan promosi.
Meski terlihat Kampung Kang Bejo tidak perlu membangun konten kreatif di dunia digital --karena telah dibuat oleh para pengunjung yang hadir dengan swafoto dan tampilan lainnya--, namun penting untuk tetap memanfaatkan platform/media digital sebagai sarana pengembangan lokasi tersebut.
Hal tersebut sehubungan dengan kriteria standar pengelolaan berkelanjutan terhadap lokasi pariwisata seperti Peraturan Menteri Nomor 9/2021. Kehadiran digitalisasi dan orang berpengaruh (influencer) menjadi aspek penting yang dapat mengembangkan Kampung Wisata Kang Bejo dapat dilihat oleh masyarakat luas.
Berkaitan dengan hal itu, penting untuk melihat potensi-potensi untuk melengkapi kawasan edukasi tersebut, seperti penguatan kapasitas dari kualitas sumber daya manusia di Kampung Wisata Bejo dalam pengelolaan platform/media digital dan menggandeng orang-orang berpengaruh.
Kampung Wisata Kang Bejo merupakan kawasan edukasi sekaligus wisata yang dapat memberikan banyak manfaat. Mulai dari pemanfaatan lahan, pemberdayaan masyarakat setempat hingga meningkatkan ekonomi kreatifnya, sampai dengan alokasi kebermanfaatan pada menu sayuran itu sendiri.
Ciri khas yang dimiliki oleh Kampung Wisata Kang Bejo memiliki potensi untuk dikembangkan agar keberlanjutannya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia sebagai destinasi wisata lokal. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan strategi pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi dan promosi tentang Kampung Wisata Kang Bejo berbalut kearifan lokal daerah setempat.(*)
*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Imbas IKN, Hotel Mewah di Kaltim Full Selama Juni 2024
- Eksplor Wisata di Teluk Balikpapan, Disporapar Siapkan Dua Kapal Pinisi
- Desa Wisata Pulau Derawan Masuk 50 Besar di ADWI 2024, Intip Fasilitas dan Biaya
- Keren! Pantai Nipah-Nipah Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2024
- Kemenparekraf Bicara Soal Harga Tiket Pesawat hingga Uji Coba 2 Paket Wisata Baru di IKN