DPRD KALTIM
Kasus Kekerasan Anak Meningkat, Komisi IV DPRD Kaltim Minta Deteksi Dini Kesehatan Mental Diperkuat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Lonjakan kasus kekerasan anak yang kembali terungkap di berbagai daerah Kalimantan Timur membuat legislator angkat suara. Komisi IV DPRD Kaltim menyebut maraknya kejadian itu menandakan adanya persoalan serius dalam ketahanan psikososial keluarga yang tak bisa lagi dianggap sebagai masalah per kasus.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba mengatakan bahwa beberapa kasus yang ditangani belakangan ini bahkan memperlihatkan keterlibatan orang tua sebagai pelaku utama.
"Ini menandakan adanya faktor laten yang tidak terjangkau oleh sistem pencegahan dan pemantauan saat ini," bebernya.
Ia menyebut bahwa tindakan ekstrem, termasuk dugaan pembunuhan terhadap anak oleh orang tua kandung harus diperlakukan sebagai alarm bahwa deteksi dini persoalan mental di tingkat keluarga masih sangat lemah.
“Jika sampai seorang orang tua kehilangan kontrol hingga mencederai atau menghilangkan nyawa anaknya, kita harus melihat itu sebagai gejala serius,” kata H. Baba pada Sabtu (06/12/2025).
Selain persoalan mental yang tak terdiagnosis, H. Baba menyebut faktor tekanan ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, hingga pola asuh yang tidak adaptif turut menjadi pemicu. Menurutnya, respons yang diberikan selama ini masih terlalu fokus pada proses hukum, sementara aspek kejiwaan pelaku maupun korban kerap terabaikan.
“Banyak orang tua tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk mengelola emosi. Di sisi lain, mereka juga kurang mengenal cara menghadapi perilaku anak yang menantang,” tuturnya.
Ia menambahkan, beberapa kasus menunjukkan bahwa pelaku sebenarnya membutuhkan bantuan tenaga profesional sejak lama namun tidak mendapat akses.
Edukasi tentang pola asuh modern juga masih minim. Banyak orang tua, lanjut dia, tetap menggunakan pendekatan keras yang sudah tidak relevan dengan perkembangan psikologi anak saat ini.
“Masalahnya bukan hanya perilaku anak, tetapi sejauh mana orang tua memahami batas kemampuan mereka sendiri,” tutup H. Baba.
[RWT | ADV DPRD KALTIM]
Related Posts
- Enam Karya Desain Pilihan Siap Bertarung di Grand Final Sayembara Budaya Kaltim: Perebutkan Total Hadiah Fantastis Rp82,5 Juta!
- Revisi UU Sisdiknas Fokus pada Peningkatan Mutu Dosen, Hetifah: Perkuat Tata Kelola dan Kesejahteraan
- Proyek Median Jalan di Samarinda Disorot karena Dinilai Buruk dan Berisiko Ganggu Keselamatan Pengguna Jalan
- Komisi III DPRD Kaltim Tekankan Penguatan Pengawasan Pemilu Jelang Pesta Demokrasi
- DP3A Sebut Kasus Kekerasan di Kaltim Tembus 1.110 Laporan, Mayoritas Kekerasan Fisik









