Kaltim
Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Turun, Hadi Mulyadi: Isolasi Terpadu Asrama Atlet Jangan Dipaksa Buka
Kaltimtoday.co, Samarinda - Agustus lalu, Pemprov Kaltim sempat mempertimbangkan akan menjadikan Asrama Atlet di Kompleks GOR Sempaja Samarinda sebagai tempat isolasi terpadu (isoter) untuk pasien Covid-19.
Bahkan audit struktur bangunan hingga memenuhi fasilitas agar layak digunakan telah dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA).
Tujuan dipilihnya Asrama Atlet sebagai isoter karena sempat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kaltim. Diinformasikan saat itu, 90 kamar di lantai 2, 3, dan 4 disediakan untuk menampung 300 pasien.
Dikonfirmasi kembali mengenai perkembangan isoter, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengungkapkan dirinya belum mengetahui secara pasti untuk kepastian isoter tersebut.
"Belum tahu saya, yang jelas sudah disetujui oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk disiapkan. Karena kasus makin menurun, jangan dibuka lah," ungkap Hadi kepada awak media, Senin (13/9/2021).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim per Minggu (12/9/2021) kemarin, terjadi kenaikan sebanyak 166 kasus positif di Kaltim. Rinciannya di Berau terdapat 16 kasus, Kubar 7 kasus, Kukar 22 kasus, Kutim 29 kasus, Mahulu 3 kasus, Paser 10 kasus, PPU 8 kasus, Balikpapan dan Bontang masing-masing 29 kasus, dan Samarinda tercatat ada 13 kasus.
"Karena kasusnya sudah menurun, jangan berharap dibuka lah. Itu kan sifatnya darurat. Rumah sakit semua masih cukup. Kalau masih cukup, supaya semua tenaga kesehatan kerjanya efektif dan efisien, jadi jangan dibuka dulu. Itu persiapan," lanjut Hadi.
Opsi mempertimbangkan Asrama Atlet di GOR Sempaja sebagai isoter memang muncul saat kenaikan kasus terjadi pada sekitar awal Juli lalu. Namun, saat ini penurunan kasus terlihat signifikan.
"Jadi alhamdullilah, jangan disuruh paksa buka. Kemungkinan penurunan kasus juga dipengaruhi dengan vaksinasi. Di Kaltim sudah 30 persen untuk dosis vaksin 1 dan 2. Kalau target nasional itu 70 persen dari jumlah penduduk. Sebab vaksin yang ada memang terbatas juga. Sabar saja," pungkas Hadi.
[YMD | TOS]
Related Posts
- Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2024, Begini Jawaban Shin Tae-yong
- Polresta Samarinda Tetapkan Ayah dan Anak Jadi Tersangka Pembunuhan, Satu Wakar Tewas
- BRIDA Jaring Pelajar Potensial untuk Persiapkan Generasi Periset dan Peneliti di Wilayah Kaltim
- Tarif Pajak Kendaraan di Kaltim Terendah se-Indonesia, Bapenda Sebut Upaya Ringankan Beban Masyarakat
- Tingkatkan Kualitas Riset, BRIDA Kaltim Gencar Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Perusahaan Luar Negeri