Daerah

Kelangkaan Beras Premium di Kaltim, Rudy Mas'ud: Masyarakat Jangan Panic Buying

Claudius Vico Harijono — Kaltim Today 19 Agustus 2025 16:46
Kelangkaan Beras Premium di Kaltim, Rudy Mas'ud: Masyarakat Jangan Panic Buying
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (kiri hadap) didampingi Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menyampaikan kondisi kelangkaan beras kualitas premium di Kaltim. (Vico/Kaltim Today) 

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kelangkaan beras premium di Kalimantan Timur (Kaltim) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim turun tangan mengantisipasi stok pangan yang kian menipis.

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud telah mengumpulkan pelaku distributor beras kualitas premium untuk mengetahui kendala yang terjadi. Tak hanya itu, ia turut menegaskan kepada para pelaku usaha agar pendistribusian beras sesuai dengan ketentuan berlaku.

Ia juga meminta masyarakat tidak melakukan panic buying karena pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah stabilisasi pangan.

“Kami meminta kepada distributor untuk meningkatkan pendistribusian di Kaltim, selain itu memastikan mutu beras yang akan disuplai,” ucapnya, Selasa (19/8/2025).

Berdasarkan hasil pengamatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim tren masyarakat Kaltim mengonsumsi kualitas beras yang premium cukup tinggi.

“Untuk para distributor juga saya minta jangan khawatir melakukan suplai ke Kaltim,” tegasnya.

Sementara itu salah satu distributor Erwin Setiawan, Suplier CV Sumber Pangan Kediri, mengakui adanya penurunan angka produksi dari biasanya. Selain itu ia juga mengkhawatirkan terkait desas-desus kebijakan anyar mengenai kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Jadi kami juga khawatir untuk mendatangkan beras dalam jumlah besar, kalau HET nya naik kami juga akan rugi,” ungkapnya. 

Sementara itu Felix, Distributor Beras Kura-Kura menjelaskan pernah mengalami kendala terkait pemeriksaan, namun ia menegaskan ketersediaan dan kualitas dapat dipastikan aman.

“Memang sempat ada kendala mengenai pemeriksaan, namun kami meminta ke pabrik untuk bisa memastikan kualitas sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

Tak hanya tinggal diam, pemerintah melalui Bulog Samarinda sudah bertindak dalam mengatasi persoalan tersebut, salah satunya yaitu melalui program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menggandeng TNI dan Polri.

“Kami melakukan pendistribusian beras SPHP ke kabupaten/kota yang kami layani, yang sudah tersalur sebanyak 1.016 ton,” jelas Kepala Bulog Samarinda, Edi Dianwar.

Sementara itu ia menjelaskan untuk ketersediaan beras masih dapat terbilang mencukupi atau sebanyak 8,9 ribu ton yang dimiliki.

[RWT] 



Berita Lainnya