Daerah

Kemendikbudristek Tetapkan Tiga Karya Budaya Kutai Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Supri Yadha — Kaltim Today 18 September 2024 18:28
Kemendikbudristek Tetapkan Tiga Karya Budaya Kutai Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Karya budaya Tingkilan Kutai ditetapkan jadi warisan budaya Takbenda. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Tiga karya budaya asal Kutai resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2024. Karya budaya tersebut adalah tingkilan Kutai, gambus Kutai, dan sangkoh atau sumpit Kutai.

Upaya pelestarian budaya Kutai ini tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Pada tahun 2023, sebanyak 15 karya budaya diusulkan, namun hanya tiga yang berhasil lolos sebagai warisan budaya takbenda.

"Sejak tahun 2023 kita usulkan dan ditetapkan tahun ini. Dari 15 yang kita usulkan hanya 3 yang lolos jadi warisan budaya takbenda Indonesia," ujar Budayawan Kutai, Awang Rifani, Rabu (18/9/2024).

Rifani menambahkan bahwa ke depannya pemerintah akan terus mengupayakan pengajuan karya budaya Kutai lainnya kepada pemerintah pusat. Upaya tersebut termasuk melengkapi data-data terkait, agar memenuhi persyaratan sebagai warisan budaya takbenda.

 "Kita genjot untuk melengkapi data-datanya, mudah-mudahan tahun depan lebih banyak lagi yang lolos," ucapnya.

Selain itu, Pemkab Kukar juga mengusulkan dan mendaftarkan kekayaan intelektual komunal di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Beberapa contoh kekayaan tersebut di antaranya Erau, kuliner, tari-tarian, serta kesenian khas Kutai.

"Tahun ini kita ada 10 warisan kekayaan intelektual yang lolos kita daftarkan di Kemenkumham," tambah Rifani.

Rifani berharap bahwa capaian ini dapat meningkatkan indeks kemajuan kebudayaan di Kutai Kartanegara. Dia juga menekankan pentingnya peran seluruh komponen masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.

"Karena pemerintah tidak bisa menjaga sendirian, ini harus disokong oleh semua pihak untuk melestarikan budaya," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya