Daerah
Kenaikan Tagihan Air PDAM Tuai Protes Warga, Dirut Perumda Batiwakkal Beri Klarifikasi
Kaltimtoday.co, Berau - Puluhan warga mendatangi kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batiwakkal pada Jumat (3/1/2025) siang untuk memprotes kenaikan tagihan air yang dinilai tidak masuk akal. Beberapa pelanggan melaporkan lonjakan yang signifikan, dengan tagihan mencapai jutaan rupiah.
Dalam sebuah video amatir yang beredar, seorang warga mengungkapkan bahwa tagihannya naik dari Rp 360 ribu menjadi Rp 1,5 juta, bahkan ada pelanggan yang harus membayar hingga Rp 12 juta.
"13 hari tarif PDAM nya naik 3 juta, dan ini ibu-ibu yang awalnya cuma bayar Rp 200 ribu jadi Rp 800 ribu," ujar seorang warga yang merekam video.
Menanggapi protes tersebut, Direktur Utama Perumda Batiwakkal, Saiful Rahman, memberikan penjelasan. Ia menyebut bahwa kenaikan tarif disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk untuk menghindari kerugian operasional. Selama ini, kekurangan biaya operasional ditutupi melalui pendapatan dari sambungan baru. Namun, pada 2024, target tersebut tidak tercapai akibat batalnya pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
"Di bulan Desember 2024, kami evaluasi dan kemungkinan merugi kalau tidak segera penyesuaian tarif," katanya.
Saiful juga menjelaskan bahwa penyesuaian tarif telah mempertimbangkan masyarakat berpenghasilan rendah. Tarif sosial dan untuk kelompok berpenghasilan rendah mendapatkan diskon hingga 70 persen. Sementara itu, kenaikan bagi kategori pelanggan lain hanya sebesar 16 persen jika pemakaian air berada dalam batas normal, yaitu 20 kubik.
"Selama ini dari hasil pemantauan tim di lapangan pemakaian air sangat boros," sambungnya.
Menurut Saiful, penyesuaian tarif juga dipengaruhi oleh meningkatnya biaya operasional, termasuk biaya bahan kimia, kelistrikan, dan aksesori pendukung lainnya. Selain itu, inflasi dan fakta bahwa tarif terakhir kali disesuaikan pada 2011 menjadi alasan lain di balik kebijakan ini.
Hal tersebut diakui Saiful untuk peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan air minum yang menjadi target dari perumda dalam hal mengusahakan dan mengupayakan pengelolaan air yang berkualitas untuk masyarakat.
"Dengan penyesuaian tarif kita harapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta subsidi tepat sasaran," pungkasnya.
[MGN | RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp