Kaltim
Kerap Disebut Bus Gandeng, Kemenhub Tegaskan Kereta Otonom Bukan TransJakarta: Apa Bedanya?
Kaltimtoday.co - Kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rapid Transit (ART)akan menjadi transportasi publik masa depan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Meskipun tampak seperti bus gandeng, namun ART ini lebih mirip trem yang lazim ditemukan di negara-negara maju, hanya saja tanpa rel fisik.
Kemenhub lewat unggahan Instagram Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub melalui @ditjenperkeretaapian pada Kamis (15/8/2024), menegaskan bahwa kereta otonom ini berbeda dengan Bus Transjakarta. Lantas, apa saja perbedaannya? Berikut informasi lengkapnya.
Apa Itu Autonomous Rapid Transit (ART)?
View this post on Instagram
Menurut Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, ART memiliki dimensi yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan bus gandeng, mencapai total panjang 30 meter. Sebagai perbandingan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012, panjang maksimal bus gandeng adalah 18 meter. Ini menjadikan ART sebagai kendaraan yang lebih mirip trem otonom ketimbang bus biasa.
Salah satu keunggulan ART adalah kemampuannya untuk bergerak di kedua arah, berbeda dengan bus gandeng yang hanya bisa berjalan maju dari satu sisi. ART juga tidak memerlukan rel fisik, melainkan beroperasi di atas jalur virtual yang ditandai dengan marka jalan dan magnet sensor.
Uji Coba ART di IKN
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan, telah melakukan uji coba trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Minggu (11/8/2024). Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan pengoperasian trem otonom pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia yang berlangsung pada 17 Agustus 2024 di IKN.
Menurut Menhub, ART akan beroperasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), berfungsi sebagai feeder yang melayani jalur Sumbu Barat dan Sumbu Timur di IKN.
"ART akan wara-wiri di jalan sumbu timur menuju barat IKN, menjadi transportasi utama yang menghubungkan berbagai area penting di Kawasan Inti," ungkap Menhub dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Kehadiran kereta otonom ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus mengembangkan teknologi transportasi canggih yang ramah lingkungan dan efisien. Inovasi ini diharapkan menjadi salah satu solusi transportasi masa depan di IKN yang mengedepankan teknologi otonom tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idulfitri 2025, Kapasitas Capai 60.000 Jemaah
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN
- OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
- Desa Loh Sumber Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Hadapi Persaingan Era IKN
- Wandi Sebut Dapil IV Siap Jadi Penyangga Pangan Utama untuk IKN