Daerah

Kisah Penuh Haru Korban Kebakaran Jalan Dr. Soetomo Samarinda: Hanya Bawa Baju di Badan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 23 Desember 2023 17:04
Kisah Penuh Haru Korban Kebakaran Jalan Dr. Soetomo Samarinda: Hanya Bawa Baju di Badan
Suasana pasca kebakaran di Jalan Dr. Soetomo, Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sudah 10 tahun tinggal di sebuah bangsalan bersama istri dan anak semata wayangnya, Yoyo kini hanya bisa menatap puing-puing hitam setelah insiden kebakaran di Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (21/12/2023).

Pria berumur 40 tahun tersebut, merupakan salah satu korban dari ratusan orang yang kehilangan tempat tinggalnya. Setidaknya, ada 151 KK dengan 587 jiwa korban terdampak akibat kebakaran tersebut.

Pada Sabtu, 23 Desember 2023, sekitar pukul 14.30 WITA, Yoyo berdiri di pinggir lokasi kebakaran sambil berbincang-bincang dengan temannya. Wajahnya tampak penuh kebingungan. Dia tidak pernah menduga bahwa rumahnya akan dilalap api dengan begitu cepat.

"Saya tidak tahu persis penyebabnya. Waktu itu ada petir, entah karena kompor atau apa, intinya ada bunyi ledakan dan langsung terlihat kobaran api di salah satu rumah," pungkasnya.

Yoyo menunjuk rumah dua pintu yang menjadi sumber utama api. Posisinya berada di tengah, ditandai dengan garis polisi berwarna kuning. Kejadian ini memicu panik di kalangan warga sekitar, yang melihat api menjalar dengan cepat dari satu rumah ke rumah lainnya. Terdengar suara ledakan dari tabung gas LPG saat api masih berkobar. Warga hanya bisa berusaha lari meninggalkan tempat tinggal mereka.

"Hanya baju di badan yang saya bawa, semua hangus terbakar tanpa sisa," ucapnya.

Lebih lanjut, Yoyo bersama istri dan anaknya kini tengah mengungsi di salah satu rumah RT setempat. Mereka hidup beberapa hari ke depan, lewat bantuan-bantuan yang diberikan dari berbagai pihak.

"Alhamdulillah bantuan sebenarnya tercukupi. Mulai dari makanan, hingga pakaian. Namun satu yang kurang, tidak banyak baju sekolah untuk anak kecil di sini," bebernya.

Butuh 3 Jam, Disdamkar Samarinda Kesulitan Padamkan Api

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, Hendra AH, menjelaskan beberapa kesulitan yang dihadapi saat berusaha memadamkan api di Jalan Dr. Soetomo, Gang 4. Menurutnya, gang yang sempit menjadi kendala utama dalam menjangkau titik api. Dia juga mengakui bahwa kesulitan lain adalah mendapatkan akses air.

"Kemarin itu banyak warga dan penonton yang melihat kebakaran. Saya cukup sedih melihatnya. Karena kami kesulitan menjangkau titik api. Lalu, kami juga kesulitan dalam mendapatkan akses air," imbuhnya.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih menunggu laporan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab pasti dari kebakaran tersebut.

"Di Samarinda ini penyebabnya tidak jauh dari korsleting listrik, kompor, atau memang lilin hingga obat nyamuk yang bisa memicu api," tuturnya.

Hendra menambahkan, mayoritas pemukiman warga setempat berbahan dasar kayu kering, sehingga memudahkan api menyebar begitu cepat.

"Meskipun hujan, tidak bisa berdampak padamkan api. Kurang lebih 95 persen rumah warga berbahan dasar kayu kering, mudah terbakar api," ungkap Hendra.

Banyak Bantuan dari Berbagai Pihak, Ada 1.500 Nasi Bungkus Per hari untuk Korban Kebakaran

Terpisah, Lurah Sidodadi Budi Trihariyono menjelaskan terkait data riil bangunan yang hangus terbakar atas insiden kebakaran dua hari lalu.

"Ada 49 rumah tunggal yang terbakar, dan 16 bangsalan yang terbakar," kata Budi.

Budi menyampaikan, banyak sekali bantuan dari Pemkot Samarinda, pihak swasta, ataupun yang lainnya dalam bentuk sembako, telur, pakaian, dan lain-lain.

"Kami pastikan kebutuhan makanan aman, karena setiap hari ada 500 nasi bungkus (pagi, siang, sore). Total ada 1.500 per harinya," jelasnya.

Pihak berwenang belum mengalami kendala dalam mendistribusikan bantuan kepada para korban yang terdampak. Budi menyebutkan bahwa saat ini fokus mereka adalah memberikan bantuan logistik dan mengoperasikan dapur umum di Kantor Kelurahan Sidodadi.

"Di kantor ada sumbangan pakaian, kami akan koordinasikan ke RT untuk penyalurannya. Bagi warga terdampak, juga bisa mengambil langsung di kantor," tutupnya.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya