DPRD KALTIM

Komisi IV DPRD Kaltim Dorong Penguatan Pendidikan Lingkungan untuk Pelajar Sejak Dini

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 10 Desember 2025 12:35
Komisi IV DPRD Kaltim Dorong Penguatan Pendidikan Lingkungan untuk Pelajar Sejak Dini
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Komisi IV DPRD Kaltim mendorong penguatan pendidikan lingkungan untuk pelajar sejak dini, sebagai respon terhadap lemahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan hingga timbulkan bencana alam uang kerap terjadi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti pada Rabu (10/12/2025).

"Persoalan ekologis kini telah menjadi isu sosial yang berdampak langsung pada keselamatan warga, sehingga pendidikan lingkungan perlu diperkuat sejak bangku sekolah," pungkasnya.

Ia menegaskan bahwa sekolah memiliki peran besar dalam membangun pemahaman generasi muda terhadap hubungan manusia dan alam. Damayanti menyebut bahwa pendidikan lingkungan tidak boleh hanya menjadi materi tambahan, melainkan bagian penting dalam membentuk karakter siswa.

“Bencana yang kita lihat, termasuk di Sumatera, menunjukkan bahwa kesadaran menjaga alam belum menjadi budaya bersama,” imbuhnya.

Ia menyambut baik langkah pemerintah pusat, termasuk arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong pendidikan lingkungan masuk ke kurikulum sekolah.
 
"Ini relevan dengan kondisi saat ini dan menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran ekologis jangka panjang," kata Damayanti.

Damayanti menilai, etika lingkungan harus hadir bukan sekadar teori, tetapi membentuk karakter anak sejak dini. Tanpa etika, pemanfaatan alam yang tidak bijak hanya akan memperbesar risiko bencana.
 
Penguatan pendidikan lingkungan harus disertai penyesuaian kurikulum, peningkatan kapasitas guru, serta metode pembelajaran yang lebih dekat dengan kondisi nyata di lapangan.
 
Ia mengingatkan bahwa Kalimantan Timur merupakan wilayah yang memiliki tantangan ekologis besar, mulai dari deforestasi hingga kerusakan daerah aliran sungai, sehingga pembelajaran lingkungan harus mampu menghubungkan teori dengan realitas yang dihadapi masyarakat.
 
“Jika anak-anak memahami nilai keberlanjutan sejak awal, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap hutan, air, dan tanah,” tutupnya.

[RWT | ADV DPRD KALTIM] 



Berita Lainnya