Daerah

Komitmen Wujudkan Ekonomi Biru, Pemkab Berau "Pamer" Potensi Bahari di Ajang CTI-CFF 2024

Kaltim Today
08 Juni 2024 19:16
Komitmen Wujudkan Ekonomi Biru, Pemkab Berau "Pamer" Potensi Bahari di Ajang CTI-CFF 2024
 Bupati Berau, Sri Juniarsih menjadi pembicara di ajang CTI-CFF 2024 di Manado. (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Manado - Ekonomi Biru menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Berau dalam membangun sektor ekonomi dari hasil laut melalui perikanan, kelautan, dan pariwisata yang berkelanjutan.

Langkah ini dipaparkan Bupati Berau Sri Juniarsih dalam ajang high level forum on Blue Natural Capital, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung di Sekretariat CTI-CFF di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/6/2024).

Diakui bupati wanita pertama di Berau itu, potensi bahari dan program pembangunan dari sektor kelautan di kabupaten yang ia pimpin sangatlah besar. Ditunjukkan dengan ditetapkan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil dengan luas 285 ribu hektar lebih di Bumi Batiwakkal.

Serta peran untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat di pesisir dan kepulauan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan.

Diakuinya, itu tidak terlepas dari peran Pemprov Kaltim yang telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Republik Seychelles dalam mendorong dan mengoptimalkan program ekonomi biru di Berau, khususnya di Kepulauan Derawan dan Maratua.

"Termasuk dibentuknya tim percepatan pembangunan Maratua sejak beberapa tahun lalu dan hingga saat ini terus berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat Berau mewujudkan destinasi berkelanjutan," jelasnya.

Sehingga, menurut Sri, Pemkab Berau akan berkomitmen melaksanakan pembangunan ramah lingkungan, menggali potensi yang ada dengan melibatkan seluruh stakeholder.

“Pembangunan berkelanjutan menjadi komitmen kami dan kita semua, untuk mengelola lingkungan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.


Sementara itu, utusan Seychelles untuk ASEAN dan juga Founder Blue Institute Seychelles, Nico Barito, mengatakan forum penting ini menjadi ajang membangun dan memperkuat kerja sama pembangunan kelautan berkelanjutan dengan mekanisme regional dan sub regional untuk melestarikan laut dan tetap melengkapi pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

“Bagaimana membangun investasi dan juga meningkatkan ekonomi masyarakatnya,” ucapnya.

CTI-CFF adalah Inisiatif Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) adalah kemitraan multilateral enam negara yang bekerja sama untuk melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang luar biasa dengan mengatasi isu-isu penting seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati laut.

Ini merupakan kerja sama multilateral pertama yang berfokus pada ketahanan pangan melalui pengelolaan sumber daya alam laut yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak perubahan iklim.

CTI-CFF dibentuk pada tahun 2009 dan beranggotakan pemerintah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor-Leste (“CT6”) yang mewakili penjaga kawasan Segitiga Terumbu Karang.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya