Advertorial

Kontraktor Terkendala Modal, Pembangunan Jembatan Sebulu Bakal Dievaluasi

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 13 Mei 2025 22:24
Kontraktor Terkendala Modal, Pembangunan Jembatan Sebulu Bakal Dievaluasi
Proyek jembatan Sebulu. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Proyek pembangunan Jembatan Sebulu yang dinantikan masyarakat masih mengalami kendala di tengah jalan sejak 2024.

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, mengungkapkan bahwa pekerjaan jembatan sempat terhenti akibat kontraktor pelaksana kekurangan modal.

“Kami minta warga bersabar. Ini memang jadi perhatian kami, dan karena kontraktornya tidak sanggup melanjutkan, nanti akan diganti,” ujar Edi saat memberikan sambutan di HUT ke-60 Kecamatan Sebulu, Selasa (13/5/2025).

Jembatan Sebulu merupakan salah satu proyek strategis yang diharapkan mampu memperlancar akses transportasi dan distribusi ekonomi antarwilayah. Proyek ini telah masuk dalam dokumen prioritas pembangunan daerah, yakni RPJMD Kukar 2021–2026, dan menjadi salah satu simbol penting konektivitas wilayah hulu dan hilir Mahakam.

Bupati menyatakan, meski tertunda, pembangunan akan tetap dilanjutkan. Pemkab Kukar saat ini tengah mengkaji ulang proses lelang agar proyek bisa kembali berjalan.

“Manfaatnya besar, terutama untuk membuka akses ekonomi masyarakat Sebulu. Jadi ini tetap prioritas,” katanya.

Senada dengan Bupati, Camat Sebulu, Eddy Fachrudin membenarkan bahwa proyek jembatan memang terhambat di lapangan, namun tetap mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten. 

“Informasinya memang kontraktor kekurangan modal. Kami dari kecamatan mendorong agar proses ini bisa segera dilanjutkan setelah evaluasi,” kata Eddy.

Menurutnya, keberadaan jembatan tersebut akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat untuk keperluan konektivitas logistik dan trasportasi hasil pertanian.

Mengenai keluhan warga, Eddy menyampaikan bahwa pihak kecamatan terus menjembatani komunikasi antara masyarakat dan OPD teknis, terutama Dinas PU Kukar.

“Warga sempat bertanya-tanya kenapa lama. Kami sampaikan langsung ke dinas terkait agar ada penjelasan resmi. Kalau lewat media sosial kadang simpang siur, jadi kami jaga komunikasi tetap sehat,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung melalui forum-forum desa atau kecamatan.

“Saya terbuka. Kalau ada keluhan, sampaikan saja, nanti kami teruskan ke pihak yang menangani. Yang penting tetap sabar dan percaya bahwa ini sedang kita upayakan bersama,” tandas Eddy.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya