Internasional
Korban Tewas di Gaza Tembus 53 Ribu, Krisis Kemanusiaan Makin Parah

Kaltimtoday.co - Jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 terus meningkat tajam. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat hingga Sabtu (18/5/2025), total korban jiwa telah mencapai 53.272 orang. Dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya 153 warga dilaporkan tewas dan 459 lainnya luka-luka, menjadikan total korban luka mencapai lebih dari 120.000 orang.
Pemerintah Palestina menyebut banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan. Akses tim penyelamat yang terbatas akibat serangan udara yang terus berlangsung membuat proses evakuasi berjalan lambat dan tidak merata.
Agresi terbaru dimulai sejak Israel mengakhiri gencatan senjata pada pertengahan Maret. Sejak saat itu, pasokan bantuan kemanusiaan kembali diblokir. Makanan, air bersih, dan obat-obatan tidak bisa masuk ke wilayah Gaza. Lembaga-lembaga bantuan internasional memperingatkan bahwa situasi ini mendorong wilayah tersebut ke ambang kelaparan massal.
Kondisi kemanusiaan yang memburuk juga diperparah oleh krisis energi, kehancuran infrastruktur, dan hilangnya layanan kesehatan dasar. Banyak rumah sakit berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan obat-obatan. Di tengah kekacauan itu, warga sipil tetap menjadi korban utama.
Di level hukum internasional, Israel menghadapi tekanan besar. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Selain itu, Mahkamah Internasional (ICJ) juga tengah memproses gugatan genosida yang diajukan terhadap Israel.
Kritik dan kecaman datang dari berbagai penjuru dunia. Seruan agar dunia internasional mengambil tindakan nyata semakin meluas. Namun, sejauh ini, gempuran di Gaza belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagi ribuan keluarga yang kehilangan orang-orang terdekat, setiap hari yang berlalu hanyalah perpanjangan dari penderitaan yang belum menemukan akhir.
Related Posts
- Bulan Sabit Merah: 15 Petugas Kemanusiaan Tewas Ditembaki Israel di Gaza
- Satu-satunya Rumah Sakit Kanker di Gaza Dihancurkan Israel
- Donald Trump Usulkan Relokasi Warga Palestina, PBB dan Liga Arab Tegas Menolak
- Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Pertukaran Tahanan dan Bantuan ke Gaza Berlangsung
- Gencatan Senjata Israel-Hamas, Ini Kesepakatan dan Poin Utamanya