Kaltim

Kritik Konsep Blue Economy Pemprov Kaltim, Pengamat: Prioritaskan Infrastrukturnya Dulu di Daerah

Kaltim Today
10 Februari 2023 17:55
Kritik Konsep Blue Economy Pemprov Kaltim, Pengamat: Prioritaskan Infrastrukturnya Dulu di Daerah
Gubernur Kaltim, Isran Noor saat meresmikan Gedung Pelelangan Ikan dan Dermaga/Pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan Manggar Baru Balikpapan tahun lalu. (Humas Pemprov)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Konsep ekonomi biru atau blue economy tengah dilakukan Pemprov Kaltim. Tujuannya demi mempercepat pembangunan kelautan dan perikanan. Namun, konsep tersebut dikritik pengamat ekonomi dari Unmul, Purwadi.

Menurut Purwadi, tak ada yang salah dengan menerapkan blue economy. Namun, alangkah lebih baiknya jika Pemprov Kaltim memprioritaskan infrastruktur demi memudahkan para nelayan dan petambak di daerah.

"Bangun dulu infrastruktur. Akhir tahun lalu, saya ada kajian ketahanan pangan di Berau. Saya menemukan, potensi perikanan di Berau itu luar biasa. Tapi ada masalah di situ. Hasil ikan nelayan melimpah, tapi gagal jual," ungkap Purwadi kepada Kaltimtoday.co.

Penyebab para nelayan gagal menjual hasil lautnya, karena tidak ada infrastruktur jalan yang mendukung untuk mengangkut hasil tersebut. Akhirnya, ujar Purwadi, nelayan di Berau kalah dengan di Tarakan.

"Kalah dengan nelayan di Tarakan yang bisa ekspor. Jadi betulkan dulu infrastruktur deh. Supaya nelayan, petani, masyarakat yang ada hasil laut itu bisa sukses jualan. Tidak hanya sukses panen saja," tegasnya.

Purwadi juga sempat mendengar kisah dari salah satu warga Kubar yang menyebutkan bahwa hasil ikannya melimpah. Namun tidak bisa dijual akibat infrastruktur jalannya tidak ada.

"Jalan darat susah, jalan air mahal. Kan jadi tidak profit. Bereskan dulu infrastrukturnya. Pak Isran-Hadi ini selama periodenya, infrastruktur apa yang dibangun?" lanjutnya.

Purwadi menyebut, pemberdayaan hanya sekadar teori ketika masyarakat tidak punya akses terhadap sumber-sumber ekonomi. Hal ini membuat masyarakat terbatas terhadap akses informasi dan tidak punya kesempatan.

"Lebih baik lautnya punya nilai ekonomi dulu deh. Kasih solarnya murah supaya orang bisa melaut dengan keuntungan, enggak rugi mereka ke laut. Bantuan untuk kapal dan alat kapalnya. Itu yang dibutuhkan masyarakat. Mana paham mereka blue economy itu apa," kritik Purwadi.

Sebagai informasi, Pemprov Kaltim sempat memaparkan terkait blue economy. Yakni ingin menciptakan produk kelautan dan perikanan nir limbah alias zero waste. Gubernur Kaltim, Isran Noor menyebut, kegiatan usaha nihil limbah bisa memperkuat pengelolaan potensi kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Blue economy juga dipilih sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan berwawasan lingkungan.

"Peningkatan produksi harus dipacu terus. Saat ini permintaan cukup besar baik untuk konsumsi dalam negeri dan internasional," tandasnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya