Bontang
Lakukan Pencegahan Sejak Dini, Dinkes Bontang Sarankan Ibu Hamil Tes HIV/AIDS
Kaktimtoday.co, Bontang - Penyebaran virus HIV/AIDS yang terjadi pada anak, biasanya ditularkan ibu saat mengandung anak tersebut. Dimana sang ibu tak mengetahui jika dirinya terinfeksi virus HIV, sehingga tidak dilakukan pencegahan penyebaran virus pada anak melalui program obat.
Oleh karena itu, sebagai pencegahan, para ibu hamil disarankan ikut tes HIV saat cek kehamilan. Hal tersebut diungkapkan oleh pendiri Yayasan Kelompok Dukungan Sebaya Bonseti Bontang, Rahma Susanti. Dimana yayasan tersebut bergerak dan peduli terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Banyak kasus HIV yang terjadi anak lantaran tertular dari sang ibu saat hamil," terang Rahma Susanti saat Hari AIDS Sedunia (HAS). Selasa, 1 Desember 2020 lalu.
Menurutnya, pada fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, seperti Puskesmas, semua ibu hamil yang memeriksa kandungannya di Puskesmas akan dilakukan tes HIV. Namun, masih ada fasilitas kesehatan swasta yang belum menerapkan tes HIV pada pemeriksaan ibu hamil.
"Kalau cek nya di Puskesmas, pasti terlihat. Yang sulit itu mereka yang cek di klinik swasta, kalau tidak pasiennya minta, maka tidak ada pemeriksaan HIV," ujarnya.
View this post on Instagram
Oleh karena itu, Rahma menyebut, para ibu rumah tangga meskipun tidak merasa rentan, perlu melakukan tes HIV saat hamil. Hal itu sebagai antisipasi agar tidak terjadi penularan pada anak.
"Kami ada beberapa pendampingan terhadap pasien HIV anak, yang terbaru kasus pada anak berusia 2 tahun," imbuhnya.
Kasus pada anak usia 2 tahun itu awalnya tidak diketahui jika ibunya terinfeksi virus HIV, sehingga menular pada anak dan baru diketahui saat berusia 2 tahun.
"Kasihan kalau anak kecil sudah terinfeksi, karena seumur hidup harus minum obat. Apalagi kami juga sering menemukan pasien anak yang sudah tidak ada orang tuanya, jadi hanya dengan neneknya, kasihan tidak ada yang mengurus," ungkapnya.
Tes HIV pada ibu hamil sangat penting, karena saat ibu diketahui terinfeksi virus HIV akan diberikan program obat selama 18 bulan. Program obat tersebut untuk menekan virus agar tidak berkembang dan tidak menularkan pada bayi yang dilahirkannya.
[RIR | NON | ADV DINKES]