Samarinda
Lamongan Studi Tiru Program SI PeSSUT Samarinda
Kaltimtoday.co, Samarinda - Inovasi dan gebrakan program SI PeSSUT (Sistem Informasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral Universal Terintegrasi) dan Layanan Satu Data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda menjadi ‘magnet’ bagi beberapa daerah untuk melakukan studi tiru di Kota Tepian. Seperti halnya Dinas Kominfo Lamongan yang mengaku mendapat ‘rujukan’ untuk ke Samarinda.
Dari Kaltim sendiri, ada Bontang, Paser, Mahakam Ulu, Kutim dan Berau yang melakukan studi tiru statistik sektoral dan layanan satu data. Sedangkan luar Kaltim seperti Nunukan, Cimahi, Malang, BPS RI dan DKI Jakarta. Bahkan Diskominfo Samarinda pernah diminta untuk menjadi narasumber sosialisasi aplikasi satu data pembangunan Jawa Barat di Pemprov Jawa Barat. Selain itu juga 2 kali di diundang presentasi di Kantor Staf Kepresidenan tentang Satu Data Samarinda dan di BPS RI tentang Integrasi SI PeSSUT.
“Jujur, kami statistik masih meraba-raba. Apalagi statistik di Kominfo sesuatu yang baru. Atas persoalan ini, kami diminta Sekda untuk belajar. Minta pertimbangan teman-teman daerah lain, kami dirujuk ke sini (Samarinda, red),” ungkap Kepala Dinas Kominfo Lamongan, Achmad Edwyn Anedi ketika studi tiru di Dinas Kominfo Samarinda, Kamis (31/10/2019).
Dia mengaku, bingung untuk statistik ini, sehingga menuntun mereka ke Samarinda.
“BPS saja memerlukan dana besar untuk menghimpun data statistik, terus landasan hukum membiayai itu apa, serta bagaimana sinergi antara statistik Diskominfo dengan BPS daerah,” ucapnya.
Tidak hanya itu, Edwyn juga mendiskusikan tentang layanan Satu Data Dinas Kominfo Samarinda yang telah 2 kali dipresentasikan di Kantor Staf Kepresidenan.
Kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah menyambut baik kunjungan dari Diskominfo Lamongan ini.
“Kami heran, padahal Bandung bagus, Lamongan juga bagus. Tapi sering kali kami menerima kunjungan ini. Tapi kami senang saja,” kata Dayat—demikian Aji disapa.
Dayat mengatakan, yang membuat Samarinda beruntung karena memiliki 3 orang statistisi dan para programmer.
“2019 mengembangkan program SI PeSSUT dan akan menjadi satu-satunya portal penginputan data Samarinda, yang datanya dapat dimanfaatkan oleh Pemprov maupun pemerintah pusat dan juga melakukan integrasi antara SI PeSSUT dengan SIMDASI milik BPS. Di BPS nasional kami pernah diundang untuk menyampaikan bagaimana SI PeSSUT bisa terintegrasi dengan SIMDASI yang ada di BPS Pusat,” ucapnya.
Dayat mengutarakan, dukungan luar biasa dari BPS, baik daerah maupun pusat mempermudah Diskominfo untuk melaksanakan program statistik dan layanan data.
“Hubungan kami harmonis dan terus sinergi, walaupun kepala BPS-nya sudah berganti. Tapi sebelumnya kami telah melakukan MoU dengan BPS yang langsung oleh wali kota,” beber Dayat.
Terkait Layanan Satu Data, Dayat mengatakan, agar data yang tersimpan di berbagai aplikasi yang dimiliki perangkat daerah dapat terintegrasi ke dalam portal aplikasi Satu Data, dan pihak perangkat daerah cukup mengisi 1 portal aplikasi data namun efektif.
“Data yang terdapat dalam aplikasi yang tersebar di masing-masing aplikasi perangkat daerah dapat berbeda-beda, sehingga dapat membuat masyarakat atau Pemda itu sendiri kebingungan dalam memperoleh data yang akurat. Oleh karena itu, portal aplikasi Satu Data adalah cara yang efektif untuk memusatkan data agar mudah diakses oleh masyarakat dan pemerintah itu sendiri,” pungkas Dayat yang didampingi Kabid Persandian dan Statistik Kumarul Zaman, Kabid E-Gov Suparmin, Kabid PPID Euis Eka Apriani, Kasi Statistik Sofyan Agus dan Kasi Persandian Ardi.
Rombongan juga meninjau ruang Command Centre dan juga berdikusi Layanan Panggilan Darurat 112 yang baru beroperasi sekitar 2 minggu.
[KMF2 | RWT | ADV]