Headline

Mahasiswa IAIN Samarinda Protes, Fasilitas Kampus Tidak Diprioritaskan untuk Mahasiswa

Kaltim Today
18 Agustus 2019 06:32
Mahasiswa IAIN Samarinda Protes, Fasilitas Kampus Tidak Diprioritaskan untuk Mahasiswa
Mahasiswa IAIN Samarinda saat menggelar demonstrasi karena kecewa soal pemanfaatan fasilitas kampus. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Mahasiswa IAIN Samarinda menggelar unjuk rasa di dalam kampus, Sabtu (17/8/2019). Aksi yang digelar usai upacara Proklamasi Kemerdekaan itu dilatarbelakangi pemanfaatan fasilitas kampus yang dianggap tidak sesuai ketentuan. Kegiatan mahasiswa yang mestinya menjadi prioritas rektorat justru dikesampingkan untuk kegiatan dari luar kampus. Bahkan kegiatan yang digelar itu jauh dari suasana keislaman.

Dalam aksinya, mahasiswa menolak Gedung Auditorium yang mulai beroperasi sejak akhir 2018 untuk disewakan. Mahasiswa IAIN menilai ada penyelewengan kebijakan dan regulasi yang diterapkan kampus dalam memberikan izin penggunaan Auditorium tersebut.

Selain penggunaan gedung auditorium, mahasiswa juga menyampaikan kekecewaannya lantaran kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang dijadwalkan pada Jumat (16/08/2019), harus diubah kegiatannya menjadi di dalam lingkungan Masjid. Perubahan jadwal kegiatan mahasiswa ini, belakang diketahui lantaran adanya kegiatan halal bihalal, dari sebuah perusahaan barubara.

"Meski belum acara puncak, tapi kegiatan kami tergantung," jelas Zainal Mustofa, ketua BEM IAIN Samarinda.

Dalam kegiatan perusahaan batubara itu, diketahui tidak hanya sekadar temu sapa para keluarga karyawan. Namun di dalamnya tedapat serangkaian kegiatan musik dengan para penyanyi dengan aurat terbuka. Kegiatan yang bagi sebagian masyarakat dianggap aneh digelar di kawasan kampus Islam, seperti IAIN Samarinda.

Meski begitu, mahasiswa dari BEM IAIN Samarinda mengaku tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Mereka hanya mempersoalkan soal kegiatan PBAK yang terpaksa dipindah ke tempat yang berbeda dari rencana sebelumnya.

"Memang betul, tapi itu bukan soal utamanya," imbuh Mustofa.

Lebih lanjut diterangkannya, aksi di depan gedung rektorat itu mereka lakukan untuk menuntut sejumlah hal, diantaranya dugaan praktik privatisasi atau komersialisasi kampus dengan menyewakan fasilitasnya.

Untuk diketahui, dana pembangunan gedung itu bersumber dari keuangan negara (SBSN). Artinya peruntukan kepentingan proses aktifitas akademik adalah prioritas utamanya. Mereka juga menilai IAIN ingkar janji atas pembangunan auditorium yang peruntukkannya untuk kegiatan wisuda, seminar, mahasiswa dan ospek kampus.

"Tetapi pada faktanya IAIN samarinda tidak memprioritaskan kegiatan kampus. Bahkan untuk kegiatan nasional," ungkapnya saat dikonfirmasi.

Terpisah, soal kegiatan musik pihak IAIN mengaku tidak tahu menahu sama sekali atas hal tersebut.

"Memang betul ada kegiatan halal bihalal dari perusahaan, tapi untuk rangkaian lengkap acaranya kami tidak tahu secara rinci," jawab Wakil Dekan III IAIN Samarinda Zamroni ketika dikonfirmasi.

Soal aksi mahasiswa, Zamroni menyampaikan, pihaknya telah melakukan mediasi dengan para mahasiswa tersebut. Hasil mediasi memutuskan akan ada pembahasan Standar Operasional Prosedur (SPO) melibatkan mahasiswa dan kampus dalam penggunaan fasilitas kampus.

"Nanti kami bahas bersama SOP terkait penggunaan fasilitas kampus terutama gedung audorium," terang pengajar di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda tersebut.

Soal penyewaan gedung, Zamroni mengatakan itu dilakukan karena gedung kosong dan sedang tiddak ada kegiatan kampus. Selain itu, dengan menyewakan gedung juga dapat mengenalkan kampus kepada masyarakat.

Sejauh ini menurut dia, kampus selalu mengakomodir semua kegiatan mahasiswa menggunakan fasilitas di dalam kampus.

[JRO | TOS]



Berita Lainnya