Kaltimtoday.co, Samarinda - Program Kampus Mengajar yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdi di ranah Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Diketahui, Kampus Mengajar sejatinya melibatkan dosen dan mahasiswa. Pelaksanakan kegiatan Kampus Mengajar tahun ini sudah masuk angkatan ke-2. Nantinya, selama 3 bulan hingga Desember 2021, mahasiswa mengikuti program tersebut layaknya profesi guru dan tenaga kependidikan (GTK).

Bertepatan pada penyelenggaraan simulasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang tengah digelar beberapa sekolah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin ingin agar mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar dilibatkan untuk membantu pelaksanaan simulasi AKM.

"Untuk pogram kampus mengajar. Mahasiswa yang dilibatkan untuk simulasi AKM saya kira itu teknis di sekolah, siapapun bisa dilibatkan karenabkita berharap kepala sekolah dan guru-guru harus kompak," ujar Asli Nuryadin.

Pelibatan mahasiswa diinginkan Asli mengingat Samarinda yang dijadikan percontohan pelaksanaan simulasi AKM oleh kabupaten/kota se-Kaltim.

"Samarinda ini kan termasuk ibu kota provinsi. Jangan sampai tidak siap, karena selama Covid-19 ini kan kita terbukti sudah bisa jalankan simulasi. Bahkan sebelum Covid-19 juga," ungkapnya.

"Karena sudah bisa kemarin ujian nasionalnya menggunakan online, PPDB pun online, ulangan online, UTS juga online bahkan ujian akhir ini melaui online," kata Asli.

Oleh karena itu, pada pelaksanaan simulasi AKM tahun ini, Asli berharap agar tidak terjadi kendala atau permasalahan teknis lagi.

Apabila sekolah yang ditunjuk melakukan simulasi sudah siap, maka Disdik Samarinda sudah gencar melakukan koordinasi melalui ke kepala sekolah dan guru-guru.

"Termasuk guru-guru yang ditugaskan di Kampus Mengajar itu. Saya kira semua lini lah ya. Atau stakeholder yang dipersiapkan. Karena mungkin ini kan baru try out yang di jadwal pertama ini. Kedepan juga ada yang sifatnya secara nasional nanti," tandasnya.

[REF | TOS | ADV DISDIK SAMARINDA]