Kaltim
Mahulu Masih Jadi Daerah dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Tren tingkat kemiskinan di Kaltim sejak 2018 bergerak fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Pada 2018 tingkat kemiskinan mencapai 6,03 persen, 2019 berada di 5,94 persen, 2020 mencapai 6,1 persen, 2021 sebesar 6,54 persen, dan 2022 sebesar 6,31 persen.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Yusliando mengungkapkan, tingkat kemiskinan Kaltim per Maret 2022 lebih naik dari nasional dan terendah setelah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Di Kaltim, tingkat kemiskinan tertinggi ada di Mahulu, 11,55 persen. Alasannya sebagai daerah baru dan punya wilayah yang sulit diakses. Itu penyebab tingginya angka kemiskinan di Mahulu," ungkap Yusliando di Musrenbang Kaltim, Senin (17/4/2023).
Kemudian, permasalahan lain adalah belum maksimalnya penjangkauan dan pemerataan program pengentasan kemiskinan yang masih terpusat pada wilayah perkotaan. Situasi ini, ujar Yusliando, memungkinkan faktor aksesibilitas akibat kondisi geografis yang relatif sulit dan pemenuhan fasilitas penunjang lainnya. Tak terkecuali jarak dengan pusat pemerintahan dan perekonomian.
Posisi kedua, ditempati Kubar dengan 10,20 persen. Lalu Paser 9,43 persen. Kutim 9,28, Kukar 7,96 persen, PPU 7,25 persen, lalu Berau 5,65 persen. Selanjutnya ada Samarinda dengan 4,85 persen, Bontang 4,54 persen, dan Balikpapan ada 2,45 persen.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran terbuka, pada Agustus 2022, mengalami penurunan lebih baik dari capaian nasional. Namun capaian ini masih jadi yang tertinggi di antara provinsi lainnya di wilayah Kalimantan.
"Ada 4 kabupaten dan kota yang tingkat pengangguran terbukanya masih di atas rata-rata Kaltim. Yakni Bontang, Balikpapan, Samarinda, dan Kutim," sambung dia.
Permasalahan utama biasanya masih menghadapi rasio antara lapangan kerja dan pencari kerja yang belum berimbang. Termasuk kompetensi atau keahlian yang dimiliki pencari kerja tidak sesuai dengan standar kebutuhan dunia kerja.
"Tren tingkat pengangguran terbuka sejak 2018 fluktuatif dengan kecenderungan menurun. 2018 6,41 persen, 2019 6,09 persen, 2020 6,87 persen, 2021 6,83 persen, dan 2022 5,71 persen," bebernya.
Sebagai informasi, pengangguran terbanyak ada di Bontang yakni 7,81 persen, disusul Balikpapan dengan 6,90 persen, Samarinda 6,78 persen, Kutim 6,48 persen, Berau 5,02 persen, Paser 4,88 persen, Kubar 4,62 persen, Kukar 4,14 persen, Mahulu 2,44 persen, dan PPU 2,12 persen.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pj Gubernur Kaltim Soroti Penanganan Kasus Muara Kate, Akan Bangun Komunikasi dengan Polda dan 48 Inspektur Tambang
- Pj Gubernur Kaltim Umumkan Kenaikan UMSK 2025 di 7 Kabupaten/Kota, Kota Bontang Catat Upah Sektoral Tertinggi
- Sudah 30 Hari Kasus Muara Kate Tanpa Kejelasan, Koalisi Masyarakat Sipil Kembali Desak Pj Gubernur Kaltim Bertindak
- Dengar Aspirasi Petani Kaltim, Sarifah Suraidah Janji Perjuangkan Stabilitas Harga Pupuk
- PBB Tetapkan Hari Danau Dunia, Danau Matano Jadi Contoh Sinergitas Konservasi Air