Nasional
Masyarakat Suarakan Dukungan untuk KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Mantan Mentan

Masyarakat di Jakarta menunjukkan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kaltimtoday.co - Di tengah berlangsungnya pengusutan kasus dugaan korupsi oleh mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima sorotan positif dalam bentuk dukungan dari masyarakat. Tampak sejumlah spanduk di Jakarta pada Rabu malam (11/10/2023) yang menyampaikan berbagai pesan dukungan dan harapan masyarakat terhadap lembaga antirasuah tersebut.
Salah satu pesan yang tampak dalam spanduk menyatakan, "Pak Firli tidak sendirian. Dukung KPK bela petani." Menunjukkan bahwa Ketua KPK, Firli Bahuri, mendapat dorongan moral dalam menjalankan tugasnya untuk memberantas korupsi.
Sejumlah spanduk lain juga menunjukkan dukungan kepada KPK dengan mengajak untuk tetap fokus pada upaya pemberantasan korupsi.
“Fokus basmi korupsi. Uang petani untuk petani, kok dipake Limpo untuk sanak family?” demikian bunyi salah satu spanduk yang menggugah pertanyaan terhadap penggunaan dana.
Namun, dukungan ini juga disertai dengan kritikan dan peringatan mengenai potensi perpecahan dan adu domba antar-institusi, yaitu antara KPK dan Polri, terutama mengingat SYL telah melaporkan dugaan pemerasan oleh oknum pimpinan KPK kepada Polda Metro Jaya. Spanduk bertuliskan, “Awas adu domba. Gerbong radikal bisa nyamar, halalkan segala cara untuk menang,” menjadi gambaran bahwa masyarakat juga cermat mengamati dinamika yang terjadi.
Menyikapi ini, ada harapan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi untuk turut mengawasi proses ini dan mencegah kriminalisasi terhadap pimpinan KPK.
"Pak Jokowi harus berani. Koruptor-koruptor+kadrun sudah satu hati. Lawan kriminalisasi KPK,” bunyi salah satu pesan dalam spanduk tersebut.
[TOS]
Related Posts
- Buruan! Beasiswa S2 Bappenas ke Monash-NUS Singapura Dibuka, Deadline 24 Oktober!
- Dana Pemda Rp 234 T Nganggur di Bank, Kutai Barat Termasuk 7 Besar Penimbun Terbanyak
- Hari Santri 2025 Jatuh 22 Oktober: Cek Statusnya, Apakah Tanggal Merah?
- Gawat! 560 Penerima Bansos di Cilacap Dicoret Permanen Gara-gara Judi Online
- Prabowo: Uang Korupsi Rp 13 T Bisa Bangun 8.000 Sekolah dan 600 Kampung Nelayan!