Advertorial
Memaknai Satu Tahun Setelah Penyatuan Tanah dan Air di IKN
Kaltimtoday.co - Sudah satu tahun sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin prosesi penyatuan tanah dan air seluruh provinsi di Nusantara.
Penyatuan tanah dan air dari seluruh penjuru negeri dilakukan di Titik Nol Ibukota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Acara ini juga dihadiri 34 gubernur dari seluruh Indonesia dan 15 tokoh dari Kaltim.
Presiden Jokowi mengatakan: "Tanah dan air yang dibawa dan sudah dimasukkan dalam Bejana Nusantara merupakan bentuk kebhinekaan dan persatuan kita dalam membangun Ibu Kota Nusantara"
Saat ini, setelah berjalan satu tahun, progres pembangunan Inti Tata Usaha Pusat (KIPP) sudah mencapai 26%.
Infrastruktur utama IKN yang sedang dibangun meliputi Istana Kepresidenan, gedung MPR/DPR dan rumah tinggal awal pejabat negara (ASN). Pemerintah berencana setidaknya pada tahap pertama mengumpulkan hingga 16.990 ASN/TNI/Polri untuk IKN. Terdiri dari 11.200 ASN dan sisanya adalah staf TNI/Polri.
Karena itu, perumahan dan fasilitas lain untuk mereka juga harus disiapkan. Selain itu, sedang dibangun infrastruktur dasar untuk 500.000 orang yang akan mengisi IKN, termasuk penyelesaian Bendungan Sepaku Semoi untuk menyediakan air bersih bagi IKN.
Lokasi pembangunan pemerintah pusat seluas 6.596 hektar, sedangkan lokasi pembangunan IKN seluas 199.962 hektar. Sedangkan Kawasan Strategis Nasional (KSN) IKN seluas 256.142 hektar.
Melihat perkembangan yang sangat positif, Presiden Jokowi optimistis rencana peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan dilaksanakan di ibu kota baru.
Bagaimana dengan Kalimantan Timur? Gubernur Isran Noor selalu mengingatkan agar Sumber Daya Manusia (SDM) Kaltim harus siap untuk dapat bersaing memperebutkan lapangan kerja di IKN.
“Estimasi lapangan kerja pada tahun 2045 adalah 4.811.000 orang. Generasi Kaltim harus menyiapkan diri untuk mengambil peluang ini,” kata Gubernur Isran Noor.
Gubernur juga berpesan agar pembangunan ibu kota negara yang diharapkan menjadi smart city, kota berbasis alam di masa depan, jangan sampai Kaltim menjadi sumber energi akar dari nasional baru. modal.
“Jangan sampai IKN maju, di luarnya malah tertinggal,” perintah Gubernur Isran.
Menurut gubernur, karena itu pemerintah pusat tidak bisa mengabaikan perkembangan di luar IKN. Sedangkan semangat memindahkan ibu kota negara telah mengubah model pembangunan yang berpusat di Indonesia ketimbang di Jawa, dimana 58% produk domestik bruto (PDB) terkonsentrasi di Pulau Jawa. IKN akan terlihat berbeda dari kebanyakan ibu kota dunia. Dimana 70% dari luas IKN merupakan ruang terbuka hijau.
Gubernur juga menolak anggapan bahwa keberadaan IKN akan merusak hutan. Di sisi lain, IKN akan mengembalikan fungsi kawasan menjadi hutan. Areal IKN saat ini merupakan hutan produksi dengan satu tanaman (monokultur) kayu putih.
“Ini bukan hutan alam, tapi hutan produksi. Monoculture. Pohonnya, ekaliptus. Ini yang ingin kita kembalikan menjadi hutan heterogen. Semua endemik pohon di Kalimantan akan ditanam di sini. Sudah dibangun Persemaian Mentawir dengan produksi 15 juta bibit pohon,” kata gubernur.
Kehadiran IKN akan menjadi bukti transformasi Indonesia. Memperkenalkan perubahan peradaban Indonesia. Dan budaya kerja yang produktif didukung oleh tata kelola, manajemen dan penerapan teknologi yang baik.
Ini yang akan menjadi perbedaan dengan ibu kota lain di dunia. Nusantara adalah masa depan Indonesia.
Untuk Kaltim sendiri, dampak relokasi IKN sudah sangat terasa dari segi peningkatan ekonomi dan infrastruktur bisa dibilang jauh lebih baik, kecuali beberapa ruas jalan yang saat ini sedang dalam perbaikan, salah satunya adalah ruas jalan Kutai Kartanegara - Kutai Barat.
[TOS | ADV KOMINFO KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Masjid Negara IKN Siap Digunakan untuk Salat Idulfitri 2025, Kapasitas Capai 60.000 Jemaah
- Sudah Serap Anggaran Rp 836 Miliar, Bendungan Sepaku Semoi Belum BIsa Suplai Air ke IKN
- OIKN Jelaskan Penyebab dan Upaya Penanganan Banjir di Sepaku
- Desa Loh Sumber Dorong Regenerasi Petani Muda untuk Hadapi Persaingan Era IKN
- Wandi Sebut Dapil IV Siap Jadi Penyangga Pangan Utama untuk IKN