Teknologi

Meta PHK 600 Karyawan Divisi AI demi Efisiensi dan Restrukturisasi Bisnis

Network — Kaltim Today 23 Oktober 2025 10:28
Meta PHK 600 Karyawan Divisi AI demi Efisiensi dan Restrukturisasi Bisnis
Ilustrasi Meta AI. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Raksasa teknologi Meta Platforms Inc dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 600 pegawai yang bekerja di divisi artificial intelligence (AI).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menyederhanakan struktur organisasi di tengah persaingan ketat industri kecerdasan buatan.

Mengutip laporan CNBC, Kamis (23/10/2025), keputusan PHK tersebut disampaikan melalui memo internal oleh Chief AI Officer Meta, Alexandr Wang.

Wang, yang baru bergabung pada Juni lalu setelah Meta berinvestasi US$ 14,3 miliar ke perusahaan Scale AI, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan agar tim dapat bekerja lebih fokus dan efisien.

Kebijakan pemangkasan tenaga kerja ini akan berdampak pada sejumlah unit penting, termasuk infrastruktur AI, riset kecerdasan buatan fundamental, hingga pengembangan produk berbasis AI.

Keputusan ini datang di saat Meta tengah agresif mengembangkan proyek-proyek AI untuk bersaing dengan pemain besar lainnya seperti OpenAI dan Google.

Meski melakukan efisiensi, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu tetap menggelontorkan miliaran dolar untuk memperluas infrastruktur teknologi dan merekrut talenta AI terbaik di dunia.

Zuckerberg sebelumnya menegaskan bahwa investasi besar di bidang AI adalah kunci utama masa depan Meta, termasuk dalam pengembangan metaverse dan sistem rekomendasi cerdas di platform seperti Facebook, Instagram, dan Threads.

 Menariknya, sehari sebelum pengumuman PHK, Meta menandatangani kesepakatan investasi sebesar US$ 27 miliar dengan Blue Owl Capital.

Dana tersebut akan digunakan untuk membangun Hyperion Data Center di pedesaan Louisiana, Amerika Serikat, yang digadang-gadang akan menjadi salah satu pusat data terbesar di dunia.

Zuckerberg bahkan sempat mengungkapkan bahwa skala pusat data tersebut setara dengan sebagian besar wilayah Manhattan, menandakan ambisi besar Meta dalam memperkuat infrastruktur AI-nya.

Dengan kebijakan efisiensi ini, Meta berupaya memperkokoh fondasi bisnis kecerdasan buatan sambil memastikan perusahaan tetap gesit dan adaptif menghadapi perubahan cepat di industri AI global.

[RWT]



Berita Lainnya