Daerah

Modus Baru Penipuan Sasar Mahasiswi, Pelaku Minta Foto Ketat Berkedok Tawaran Model Busana Desa Wisata

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 07 November 2025 19:45
Modus Baru Penipuan Sasar Mahasiswi, Pelaku Minta Foto Ketat Berkedok Tawaran Model Busana Desa Wisata
Kuasa Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman. (Istimewa)

Teks foto: Kuasa Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman. (Istimewa)


Modus Baru Penipuan Sasar Mahasiswi, Pelaku Minta Foto Ketat Berkedok Tawaran Model Busana Desa Wisata


Kaltimtoday.co, Samarinda - Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur tengah mendampingi kasus dugaan penipuan yang menimpa puluhan mahasiswi. Kasus ini rencananya akan segera dilaporkan kepada pihak berwenang setelah seluruh barang bukti berhasil dihimpun.


Kuasa Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman, menjelaskan modus penipuan tersebut menyasar kalangan remaja perempuan yang duduk di bangku perguruan tinggi. Pelaku menawarkan pekerjaan sebagai model busana untuk promosi desa wisata, namun dengan syarat yang mencurigakan.


“Para korban diminta mengirimkan foto dengan pakaian ketat sambil mengenakan hijab. Kalau dianggap kurang ketat, mereka disuruh memperketat lagi agar terlihat lekukan tubuhnya,” jelas Sudirman, Jumat (7/11/2025).


Saat ini, TRC PPA Kaltim masih mengumpulkan bukti-bukti berupa tangkapan layar percakapan dan foto yang dikirim para korban. Sebanyak sepuluh mahasiswi telah melapor, dan jumlah itu diperkirakan masih akan bertambah seiring pendalaman kasus.


“Beberapa bukti foto yang kami terima memang masih tergolong normal, tapi ada juga keterangan dari korban lain bahwa ada yang sudah mengirimkan foto yang lebih berani,” ungkapnya.


Sudirman mengimbau masyarakat, terutama kalangan remaja dan perempuan muda, agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan dengan iming-iming bayaran tinggi. Ia menegaskan, modus seperti ini merupakan bentuk penipuan yang memanfaatkan ketidaktahuan dan rasa percaya korban.


“Pelaku menjanjikan penghasilan hingga puluhan juta rupiah hanya dengan mengirim foto. Masyarakat perlu memahami bahwa ini adalah modus baru yang patut diwaspadai,” pungkasnya.


(Claudius Vico Harijono)



Berita Lainnya