Nasional

Muhammadiyah Bali Tempuh Jalur Hukum Terkait Pernyataan Arya Wedakarna yang Dianggap Nistakan Agama Islam

Suara Network — Kaltim Today 03 Januari 2024 18:15
Muhammadiyah Bali Tempuh Jalur Hukum Terkait Pernyataan Arya Wedakarna yang Dianggap Nistakan Agama Islam
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, Husnul Fahmi saat ditemui di kantornya, Rabu (03/01/2024). [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]

Kaltimtoday.co, Bali - Muhammadiyah Bali menempuh jalur hukum atas penyataan kontroversial anggota DPD asal Bali, Arya Wedakarna yang dianggap merendahkan umat Islam. Komentar tersebut viral di media sosial, dan menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.

Menanggapi situasi ini, organisasi Islam Muhammadiyah di Bali mengambil sikap tegas. Menurut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, Husnul Fahmi mengatakan, komentar Wedakarna dianggap tidak layak untuk seorang pejabat publik dan dianggap meremehkan pemakaian hijab oleh perempuan Muslim.

“Komentar Arya Wedakarna terkait hijab, yang dianggapnya sebagai atribut Timur Tengah dan bukan bagian dari ajaran Islam, adalah sebuah kesalahan besar. Hijab adalah bagian penting dari identitas Muslimah di seluruh dunia, bukan hanya di Timur Tengah," kata Husnul Fahmi, Rabu (03/01/2024). 

Fahmi menyatakan bahwa, Muhammadiyah Bali berencana melaporkan Wedakarna ke Polda Bali atas tuduhan penistaan agama. Meskipun Wedakarna telah meminta maaf melalui media sosial, Muhammadiyah tetap bertekad melanjutkan proses hukum.

“Permintaan maaf diterima, namun proses hukum harus tetap berjalan untuk memberikan pelajaran,” tegas Fahmi.

Tak hanya itu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bali juga berencana melaporkan Wedakarna ke Badan Kehormatan DPD RI, dengan tujuan untuk menuntut pencopotan Wedakarna dari posisinya sebagai anggota DPD.

Fahmi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengambil langkah demonstrasi, namun akan fokus pada penyelesaian kasus melalui jalur hukum.

“Kami percaya pada kekuatan sistem hukum untuk menangani kasus ini. Kami tidak akan mengorganisir demonstrasi, tetapi akan mengandalkan prosedur hukum,” ujarnya.

Kontroversi ini bermula dari video pernyataan Wedakarna yang viral, di mana ia tampak tidak setuju dengan penggunaan hijab oleh frontliner di Bali. Pernyataan tersebut ia lontarkan dalam sebuah rapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Ganti itu saya gak mau frontliner-frontliner itu. Saya mau gadis Bali yang kayak kamu rambutnya keliatan terbuka. Jangan kasih penutup-penutup gak jelas, this is not Middle East,” pungkasnya dalam rapat tersebut.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya