Nasional

Musim Kemarau di Indonesia Berakhir November, Namun Ancaman Perubahan Iklim akan Semakin Panjang

Kaltim Today
08 September 2023 17:28
Musim Kemarau di Indonesia Berakhir November, Namun Ancaman Perubahan Iklim akan Semakin Panjang
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. (Foto: BMKG)

Kaltimtoday.co - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa musim kemarau yang saat ini melanda hampir seluruh wilayah Indonesia akan mulai berakhir dari awal bulan November hingga akhir Desember.

Namun, Dwikorita memberikan peringatan penting bahwa musim kemarau saat ini adalah awal dari dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, baik pemerintah maupun masyarakat diharapkan untuk waspada terhadap kemungkinan krisis kemarau yang semakin panjang setiap tahun.

Dampak perubahan iklim telah menyebabkan musim kemarau disertai cuaca panas melanda berbagai wilayah di Indonesia. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, musim kemarau saat ini diperkirakan akan berakhir di awal November di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, sementara di bagian Nusa Tenggara baru akan berakhir di akhir Desember.

Dwikorita juga menekankan pentingnya peka terhadap perubahan iklim terutama dalam penggunaan energi fosil. BMKG memperingatkan bahwa puncak krisis akibat perubahan iklim diperkirakan akan terjadi pada tahun 2050.

"Sebenarnya musim kemarau ini adalah bagian dari awal suatu proses yang panjang yang tadi saya sampaikan dampak dari perubahan iklim secara regional maupun lokal. Bahwa ada tren, musim kemarau akan semakin kering semakin panjang, musim hujan semakin basah,” ujar Dwikorita pada Kamis (7/9/2023).

Ia juga mengungkapkan bahwa tren ini didukung oleh data global dan data Indonesia, dan puncak krisis diperkirakan terjadi pada tahun 2050-an. Jika tindakan mitigasi terhadap perubahan iklim tidak diambil, krisis global dapat terjadi sebelum tahun 2050.

BMKG berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak guna mencegah krisis ini. Dalam krisis ini, diperkirakan akan ada krisis pangan yang signifikan, seperti gagal panen yang luar biasa, sehingga negara mungkin akan kesulitan mendapatkan pasokan pangan dari luar negeri karena musim kemarau juga akan mempengaruhi hampir setiap negara.

[TOS]



Berita Lainnya