Nasional

PAFI Hadir Guna Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat di Bangkalan

Nur Jayanti — Kaltim Today 07 November 2024 09:26
PAFI Hadir Guna Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat di Bangkalan
PAFI (Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co - Bangkalan, merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya tinggal di area pedesaan, masyarakat di Bangkalan sering kali menghadapi kendala dalam mengakses informasi kesehatan yang akurat dan layanan medis yang memadai. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan secara umum.  

Dalam konteks penggunaan obat, kesadaran ini mencakup pengetahuan mengenai cara menggunakan obat yang benar, pentingnya mengikuti anjuran dokter atau apoteker, serta memahami risiko penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat, baik itu obat resep maupun obat bebas, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti resistensi antibiotik, efek samping berbahaya, hingga ketergantungan obat.

Pentingnya Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat

Salah satu tujuan utama dari upaya meningkatkan kesadaran kesehatan dan penggunaan obat yang tepat adalah untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan perawatan medis yang tepat dan pengelolaan obat yang benar. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses kesehatan dan memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan oleh masyarakat benar-benar aman, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan medis.

Tantangan Kesadaran Kesehatan di Bangkalan

1. Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan Bangkalan

Beberapa daerah yang jauh dari pusat kota masih kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang cukup, baik dari segi tenaga medis yang terbatas maupun sarana dan prasarana yang belum memadai. Sebagian besar masih bergantung pada pengobatan tradisional atau obat-obatan yang dibeli tanpa resep, yang dapat berisiko terhadap kesehatan.

2. Kurangnya Pemahaman tentang Penggunaan Obat yang Tepat

Salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat Bangkalan adalah kurangnya pemahaman tentang cara menggunakan obat dengan benar. Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa obat bisa dikonsumsi tanpa konsultasi dengan tenaga medis.

3. Penyalahgunaan Obat-obatan

Hal ini dibuktikan dengan sebagian masyarakat membeli obat tanpa resep dokter atau berkonsultasi dengan apoteker, yang bisa berisiko menyebabkan overdosis atau efek samping yang merugikan.

PAFI Hadir Guna Meningkatkan Kesadaran Kesehatan dan Penggunaan Obat yang Tepat di Bangkalan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah daerah Bangkalan, tenaga medis, dan masyarakat bekerja sama dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan penggunaan obat yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang telah dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut:

  1. Penyuluhan kesehatan berbasis komunitas pemerintah kabupaten Bangkalan, melalui Dinas Kesehatan dan puskesmas, dengan cara ini, informasi tentang kesehatan dan obat-obatan dapat sampai langsung ke masyarakat, khususnya di daerah terpencil.
  2. Edukasi penggunaan obat yang tepat di Apotek dan Puskesmas.  Di Bangkalan, apoteker sering memberikan informasi kepada pasien mengenai dosis yang benar, efek samping, cara penyimpanan obat, dan pentingnya mengikuti anjuran dokter.
  3. Peningkatan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, pemerintah daerah setempat berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil.
  4. Kampanye kesehatan melalui media sosial untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, kampanye kesehatan juga dilakukan melalui media sosial dan platform digital lainnya.
  5. Pengawasan terhadap penjualan obat, pengawasan terhadap distribusi dan penjualan obat menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa obat yang beredar di masyarakat aman dan terjangkau. Melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan Bangkalan terus memperkuat pengawasan terhadap apotek dan toko obat untuk memastikan bahwa penjualan obat dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk mencegah penjualan obat-obatan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan penyalahgunaannya.

Selain itu, PAFI juga hadir sebagai wadah bagi dunia farmasi, salah satunya untuk memberi pemahaman tentang pengelolaan obat-obatan yang tepat.  PAFI sendiri didirikan pada 13 Februari 1946 di Yogyakarta, enam bulan setelah Proklamasi Negara Republik Indonesia. Ketua PAFI pertama adalah Zainal Abidin. Hadir di seluruh wilayah Indonesia untuk menjadi wadah bagi dunia farmasi Indonesia, untuk wilayah Bangkalan dapat di akses di website resmi yaitu https://pafikabupatenbangkalan.org/

Organisasi ini memiliki peranan sebagai berikut:

  1. Mengembangkan dan mengawasi praktik kefarmasian di Indonesia.
  2. Meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan anggotanya.
  3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi.  



Berita Lainnya