Daerah

Pasca Puting Beliung, BPBD Tingkatkan Kewaspadaan, Siapkan Kolaborasi Pentahelix

Kaltim Today
28 Mei 2024 15:58
Pasca Puting Beliung, BPBD Tingkatkan Kewaspadaan, Siapkan Kolaborasi Pentahelix
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat (Miko/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Berau - Bencana alam di Dusun Pisang Pisangan, Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar dipantau oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau. Hal ini agar tim penyelamatan bisa bersiaga mengantisipasi bencana susulan.

Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2024), Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Berau Nofian Hidayat menyebut, saat ini tim di posko Tabalar sudah melakukan identifikasi korban. Meliputi identitas warga yang terdampak dan kerugian material.

"Sebagaimana data yang kita peroleh, ada enam rumah yang terdampak. Tiga rusak ringan dan tiga rusak berat, tim sudah bergerak ke TKP mendata korban," katanya.

Selanjutnya, Nofian mengimbau agar warga dapat aktif mencari informasi mengenai prakiraan cuaca terkini. Sebab diakuinya dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini di Berau sudah memasuki musim kemarau dengan intensitas hujan sedang.

Prediksi tersebut menurut Nofian sedikit meleset dari perkiraan tim. Pasalnya, potensi hujan baru akan terjadi dari Oktober hingga akhir tahun. Sehingga untuk potensi bencana akibat perubahaan iklim atau klimatologi masih cukup rentan menimpa Berau.

"Peran pemerintah baik di daerah, kecamatan hingga RT aktif berkoordinasi terkait antisipasi bencana alam ini, masyarakat juga kita harapkan aktif juga mencari informasi prakiraan cuaca beberapa hari ke depan baik dari situs ataupun sosial media resmi BMKG," ujar Nofian.

Selain puting beliung, bencana lain yang saat ini jadi fokus BPBD Berau adalah kebakaran hutan lahan dan permukiman, banjir serta bencana longsor. Terkait penanganan armada juga diakui sudah siap sebaliknya sumber daya manusia yang masih belum memadai.

Meski SDM tidak mumpuni, solusi yang diambil adalah dengan kolaborasi pentahelix atau strategi mengatasi bencana atau musibah dengan melibatkan lima aktor, yaitu akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media.

"Posko kami sudah aktif, sarana prasarana juga siap cuma terkendala di SDM kami yang kurang, namun Alhamdulillah kami dibantu oleh petugas lain seperti TNI-Polri, kehutanan, pihak perusahaan, media dan masyarakat," pungkasnya.

[MGN | RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya