Bontang

Pastikan Angkatan Kerja Tersertifikasi dan Mudah Cari Kerja, Najirah-Aswar Tawarkan Program Bontang Technopark dan Bontang SuperApps

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 01 Oktober 2024 09:23
Pastikan Angkatan Kerja Tersertifikasi dan Mudah Cari Kerja, Najirah-Aswar Tawarkan Program Bontang Technopark dan Bontang SuperApps
Calon wali kota dan wakil wali kota Bontang nomor urut 3, Najirah-Aswar, ketika mengunjungi Pasar Taman Rawa Indah. (Fitri Wahyuningsih/ Kaltim Today).

Kaltimtoday.co, Bontang - Sejumlah program unggulan disiapkan calon wali kota dan wakil wali kota Bontang nomor urut tiga, Najirah-Aswar. Guna mengatasi angka pengangguran, memastikan tenaga kerja tersertifikasi, dan mudah cari kerja, pasangan berjargon "Juara" ini menawarkan program berjuluk Bontang Technopark dan Bontang SuperApps.

Calon wakil wali kota Bontang, Aswar menjelaskan, Bontang Techopark embrionya sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan Wali Kota Adi Dharma. Masterplan-nya pun sudah ada, tinggal dieksekusi.

Bontang Technopark ini, sebut Aswar, mirip dengan Badan Pelatihan Kerja (BLK), namun kelak cakupannya lebih luas. Di mana, dalam Bontang Technopark bukan saja ada pelatihan dan pembinaan kerja, pesertanya juga akan mendapat sertifikasi dan langsung diarahkan ke industri yang sesuai dengan sertifikasinya.

Keberadaan Bontang Technopark ini dinilai penting agar angkatan kerja di Bontang bisa maksimal diserap industri di sekitarnya. Aswar menyebut, pelatihan kerja yang selama ini digelar, termasuk di BLK, kerap kali selaras dengan kebutuhan industri di Bontang. Ada ketidaksinkronan antara kebutuhan industri dan pelatihan kerja yang digelar BLK.

"Jadi Bontang Technopark ini ada untuk memastikan pelatihan, pembinaan, dan nantinya serfikasi yang hadir itu relevan dengan kebutuhan industri kita," beber Aswar belum lama ini.

Dia menambahkan, keberadaan Bontang Technopark juga penting agar pelatihan yang digelar pemerintah terarah dan terukur hasilnya. Dia mengambil contoh, bagaimana bimbingan teknis (bimtek) yang besar anggarannya, tapi di akhir kegiatan output-nya tak jelas. Pun tak ada sertifikasi diterima peserta bimtek. Bukan saja tak jelas tujuannya, bimtek juga terkesan cuma buat habiskan anggaran.

"Contoh bimtek. Anggaran besar tapi di akhir tidak ada sertifikasi. Kami maunya nanti di tiap kegiatan (di Bontang Technopark) selalu ada sertifikasinya. Dalam pasar tenaga kerja sertifikasi ini selalu diperlukan, minimal dari BNSP," beber Politikus Gelora ini.

Bontang Techopark nantinya terintegrasi dengan platform digital yang disebut Bontang SuperApps. Platform digital seluruh pencaker Bontang berkumpul. Identitas, seperti riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, pengalaman kerja, pelatihan kerja, sertifikasi dan sebagainya, akan ditampilkan. 

Kemudian, perusahaan yang beroperasi di Bontang mesti memiliki akun di Bontang SuperApps. Jadi, ketika perusahaan butuh tenaga kerja, secara otomatis warga Bontang yang punya akun di Bontang SuperApps langsung terfilter, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misal perusahaan butuh welder, profil warga yang punya sertifikasi atau pengalaman di bidang pekerjaan itu langsung tampil atau direkomendasi ke perusahaan.

"Langsung terkoneksi semua. Ketika ada lowongan kerja, siapa yang match (cocok) dengan kebutuhan perusahaan, langsung muncul orang itu," bebernya.

Kemudian, dalam platform itu juga ada lembaga pelatihan. Nantinya, usai pelatihan kerja, lembaga pelatihan tersebut mengunggah identitas warga yang pernah ikut pelatihan. Ada juga pihak pemerintah sebagai regulator yang mengatur jalannya platform tersebut. Dan, siapa pun yang pernah masuk ke Bontang SuperApps, sudah mendapat kartu kuning.

"Ke depan, pencari kerja tidak perlu lagi nongkrong di Disnaker kalau mau buat kartu kuning. Cukup di rumah, atau di mana pun, pantengin Bontang SuperApps ini saja," tandasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya