Advertorial

Pemda PPU Tangani Lahan Pertanian Rusak akibat Banjir di Kecamatan Sepaku

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 29 Juni 2024 09:32
Pemda PPU Tangani Lahan Pertanian Rusak akibat Banjir di Kecamatan Sepaku
Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun, mengumumkan tindakan cepat dari Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menangani kerusakan lahan pertanian yang disebabkan oleh banjir di Kecamatan Sepaku. 

Ia menegaskan komitmen Pemda PPU untuk segera mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat banjir terhadap lahan pertanian masyarakat, memastikan pemulihan yang cepat dan efektif.

Makmur Marbun menginstruksikan agar air yang merendam lahan pertanian segera disedot untuk mempercepat penanganan kerusakan produk pertanian yang tidak semakin parah. 

“Jadi gini, tadi sudah disampaikan bahwa saya meminta tolong harus segera disedot airnya. Kemudian nanti kita lihat, kalau memang rusak pertaniannya, kita ganti cepat bibitnya saya perintahkan nanti,” ujarnya.

Instruksi tersebut menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap nasib petani yang lahannya terkena dampak banjir. Pemda PPU berusaha untuk memastikan bahwa lahan yang rusak dapat segera dipulihkan dengan menyediakan bibit baru, sehingga petani dapat melanjutkan aktivitas pertanian mereka tanpa penundaan yang signifikan.

Selain itu, Makmur Marbun menyoroti pentingnya keterlibatan kelompok tani dalam proses pemulihan ini. 

“Kalau masalah traktor, makanya saya bilang kelompok taninya mana ini. Kelompok taninya harus bicara karena enggak boleh dikasi secara perorangan, harus melalui kelompok tani,” tegasnya.

Pemda PPU berkomitmen untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan, termasuk traktor dan peralatan lainnya, disalurkan melalui kelompok tani. Hal ini bertujuan untuk menghindari distribusi yang tidak merata dan memastikan bahwa bantuan tersebut digunakan secara efektif untuk kepentingan bersama.

Makmur Marbun juga mengajak seluruh pihak terkait, termasuk Badan Wilayah Sungai (BWS), untuk bekerja sama dalam mengatasi dampak banjir. Ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan BWS dalam menangani masalah ini secara komprehensif.

Selain itu, Makmur Marbun menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif dalam mengatasi masalah ini. Ia mendorong dialog antara kelompok tani dan pemerintah untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya