Bontang
Pemerintah Biarkan Bahan Baku Mahal, Tahu Tempe di Bontang Bakal Hilang Dua Hari
Kaltimtoday.co, Bontang - Persatuan Perajin Tahu Tempe (PPTT) di Bontang bakal menggelar aksi mogok produksi 27-28 Mei 2021. Aksi ini sebagai sikap atas tidak adanya solusi dari pemerintah atas mahalnya harga bahan baku kedelai.
Persatuan Perajin Tahu Tempe Bontang menyebut, aksi mogok mereka juga sebagai sikap "menata hati". Sikap dari perajin tahu tempe untuk menghadapi harga kedelai baru yang lebih mahal dari sebelumnya.
Meski libur produksi selama dua hari, ketersediaan tahu tempe di pasaran masih dinyatakan ada hingga Rabu di Bontang, meski jumlah yang tidak terlalu banyak.
"Aksi mogok produksi ini sebagai aksi menata hati. Kami habiskan stok dengan harga lama, setelah itu, kami akan produksi lagi dengan kedelai harga baru," kata Zaenal Arif, Wakil Ketua PPTT Kota Bontang di Ruang Rapat UPT Pasar Diskop-UKMP Bontang, Senin (24/5/2021).
Setelah mogok produksi selama dua hari, di Sabtu (29/5/2021) produksi kembali dilakukan dengan harga jual tahu tempe yang baru. Arif menyebut kenaikan harga tahu tempe tak akan sampai 20 persen. Namun dirinya tak menyebutkan berapa kepastian kenaikan harga jual tahu tempe.
"Untuk harga kenaikan tahu, mayoritas pengrajin setuju. Untuk tempe masih dibicarakan karena banyak bentuk dan ukuran tempe," ungkapnya.
Dalam dua kedepan, Selasa (25/5/2021) PPTT Bontang akan merilis harga kenaikan tahu tempe.
Menanggapi hal itu, Kasi Perdagangan Dalam Negeri Diskop-UKMP Bontang Doddy Rosdian meminta PPHT segera menyepakati kenaikan harga, agar dapat diketahui oleh konsumen.
"Keseragaman harga harus segera dilakukan tapi jangan melebihi dari apa yang ditetapkan pemerintah. Kedelai ini masalah global, jadi pengrajin harus menyiasati agar tetap berjalan," kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Doddy Rosdian.
Kepala Diskop-UKMP Bontang Asdar mengapresiasi kenaikan harga tahu tempe yang tidak sampai 20 persen. Dia menyebut pasokan kedelai akan segera masuk ke Kaltim berkisar 200 ton. Namun pihaknya belum mengetahui berapa jatah yang didistribusikan ke Bontang.
Sementara itu, Kanit Intel Polres Bontang Iptu Totok mengatakan harga distributor juga terjadi kenaikan dengan nilai yang berbeda. Mengenai hal itu, Totok meminta pemerintah bisa menyelaraskan harga di distributor agar seragam kenaikannya.
Ia juga meminta PPTT Kota Bontang tidak melakukan mogok produksi selama dua hari untuk menjaga Kamtibmas di Bontang.
"Keseragaman harga jangan sampai satu dua hari keputusannya. Karena akan ada mogok produksi dua hari. Kalau bisa jangan dulu stop produksi, normal saja untuk menjaga Kamtibmas Bontang," pinta Perwakilan Polres Bontang Totok.
[RIR | TOS]
Related Posts
- Interupsi dalam Rapat Paripurna, Winardi Soroti Penanganan Sampah di Bontang
- DPRD Bontang Resmi Lantik Dua Anggota PAW Pengganti Agus Haris dan Aswar
- Sofyan Hasdam Pastikan Tapal Batas Kampung Sidrap Kembali Dibahas Usai Pelantikan Kepala Daerah
- Gelar Silaturahmi, IKA Unhas Pertegas Komitmen Mengawal Pembangunan Bontang
- ASN Pemkot Bontang di Kelurahan Gunung Telihan Positif Narkoba, BNN Lakukan Assesment