Nasional
Pemerintah Optimistis Angka Kemiskinan Turun di Bawah 0,5 Persen pada 2024
Kaltimtoday.co - Pemerintah optimistis angka kemiskinan di Indonesia turun mendekati nol persen pada akhir 2024 dapat tercapai.
"Pemerintah menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem hingga di bawah 0,5 persen pada 2024," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Forum Konsolidasi Nasional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Jakarta (26/2/2024).
Dengan waktu yang tersisa kurang dari satu tahun, sinergi optimal dari berbagai pihak menjadi kunci utama. Kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya harus bahu-membahu dalam mewujudkan target ini.
Dia mengatakan, untuk menurunkan angka kemiskinan, pemerintah telah menunjukkan komitmennya melalui berbagai langkah strategis, seperti:
- Pemberian bansos tambahan: Bantuan sosial tambahan disalurkan untuk meringankan beban masyarakat miskin ekstrem.
- Bantuan cadangan pangan pemerintah: Cadangan pangan pemerintah dimaksimalkan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi kelompok prasejahtera.
- Penyediaan air bersih: Akses terhadap air bersih, kebutuhan dasar manusia, diupayakan di kantong-kantong kemiskinan.
- Perbaikan sanitasi: Sanitasi yang layak menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin ekstrem.
- Insentif fiskal: Pemerintah memberikan insentif fiskal kepada daerah yang berhasil mencapai target penurunan angka kemiskinan.
Menko Muhadjir mengungkapkan, ada tiga elemen kunci untuk mencapai target 0,5 persen yakni regulasi yang mendukung. Regulasi yang menghambat harus dihilangkan, dan prosedur dipermudah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan.
Kedua, data akurat. Data yang akurat dan terkini menjadi dasar untuk menentukan strategi yang tepat sasaran. Ketiga adalah dukungan fiskal yang cukup. Alokasi dana yang memadai sangat penting untuk menjalankan program-program pengentasan kemiskinan.
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan ekstrem per Maret 2023 telah turun menjadi 1,12 persen, dibandingkan 2,05 persen pada Maret 2022. Penurunan ini menunjukkan tren positif, meskipun masih ada pekerjaan besar yang harus diselesaikan.
Meskipun angka kemiskinan ekstrem menunjukkan penurunan, angka kemiskinan nasional masih tercatat 9,36 persen pada Maret 2023, jauh dari target RPJMN 2024.
Pemerintah perlu melakukan upaya sistematis dan masif untuk mencapai targetnya. Upaya ini harus terfokus pada pemberdayaan masyarakat miskin ekstrem, peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta penciptaan lapangan kerja.
Kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia bebas dari kemiskinan ekstrem di tahun 2024.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Angka Kemiskinan Kaltim Capai Peringkat 7 Terendah se-Nasional, BPS Sebut Ada Penurunan 5,78 Persen di Tahun 2024
- Makmur Marbun Harap Kehadiran Perusahaan di PPU Bisa Berkontribusi Tekan Kemiskinan
- Kemenko PMK: PTNBH Harus Utamakan Akses Pendidikan Terjangkau, Bukan Komersialisasi
- Upaya Tanggulangi Kemiskinan, OIKN dan Kemenko PMK Gelar Seminar Nasional di Hotel Astara Balikpapan
- Bapelitbang PPU Gelar Diskusi Terkait Data Ekonomi dan Pertumbuhan Makro Tahun 2023