Kukar

Pemkab Kukar Minta Pengusaha Bantu Alat Kesehatan untuk Penanganan Covid-19

Kaltim Today
21 Juli 2021 18:21
Pemkab Kukar Minta Pengusaha Bantu Alat Kesehatan untuk Penanganan Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr. Martina Yulianti saat video conference penyerahan regulator oksigen dari perusahaan. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kukar terus melonjak. Terdapat beberapa alat kesehatan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan penanganan, seperti oksigen konsentrator, high flow nasal cannula (HFNC), dan pulse oximeter.

Kebutuhan alat-alat kesehatan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kukar, dr Martina Yulianti melalui konferensi video, Rabu (21/7/2021).

dr Martina Yulianti mengatakan, pulse oximeter sangat dibutuh sebab rumah sakit saat ini penuh dan kapasitas di puskesmas juga sangat terbatas. Sehingga banyak pasien positif Covid-19 dirawat di rumah masing-masing. Meski begitu dibutuhkan alat pulse oximeter untuk pemantauan yang ketat terhadap pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah.

"Kami akan lakukan pemantauan yang ketat, tidak diserahkan di puskesmas saja, tapi dipantau langsung dan dibimbing dari kabupaten," kata Yuli.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kukar itu, menginginkan di rumah pasien terkonfirmasi positif mempunyai alat pulse oximeter, jadi cukup ditempel di bagian jari untuk melihat saturasi oksigen atau kadar oksigen di dalam darah.

Sehingga pasien Covid-19 bisa mengetahui lebih dini, untuk memastikan cukup menjalani isolasi mandiri atau harus dirawat di puskesmas atau rumah sakit.

"Alat ini tidak terlalu mahal, tetapi sangat penting," katanya.

Selain itu, ketika pasien sudah sembuh, maka alat tersebut akan diambil kembali dan distribusikan kepada yang lain. Sehingga keberadaan pulse oximeter sangat membantu penanganan, serta bisa mengurangi angka kematian.

Plt Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit itu juga mengatakan, kondisi saat ini sedang tinggi-tingginya kasus positif. Ada beberapa hal terkait dukungan alat kesehatan yang sulit didapat lantaran kelangkaan di lapangan. Mengakibatkan harganya tidak wajar kalau beli dengan anggaran Pemkab Kukar dan akan menimbulkan masalah jika ada pemeriksaan.

"Saat kondisi seperti ini, kami sangat mengharapkan kolaborasi dan bantuan dunia usaha untuk membantu hal-hal tersebut," pungkasnya.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya