Advertorial
Pemprov Kaltim Kenalkan Program Gratispol di Forum Internasional, Jajaki Kerja Sama Pendidikan dengan New South Wales

Kaltimtoday.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda. Salah satu program unggulan yang kini mulai dikenal di tingkat global adalah Program Gratispol, sebuah inisiatif pendidikan gratis bagi pemuda Kalimantan Timur.
Program ini menjadi sorotan dalam ajang New South Wales (NSW) International Education Summit 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (22/5/2025). Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, hadir mewakili Pemprov Kaltim dan mempresentasikan berbagai capaian sektor pendidikan di daerahnya.
Menurut Sri Wahyuni, Gratispol merupakan program strategis yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Kaltim sebagai bentuk investasi jangka panjang di bidang sumber daya manusia. Melalui program ini, seluruh pemuda berusia 19 hingga 20 tahun di Kalimantan Timur bisa menempuh pendidikan tinggi secara gratis selama delapan semester, baik di perguruan tinggi, institut, maupun akademi. Seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Tak hanya itu, Pemprov Kaltim juga memberikan beasiswa prestasi bagi mahasiswa yang melanjutkan pendidikan ke kampus-kampus terbaik di dalam maupun luar negeri. Upaya internasionalisasi ini juga tercermin dari sejumlah perguruan tinggi di Kaltim yang telah membuka program kelas internasional.
Universitas Mulawarman (Unmul) menjadi salah satu pelopor, dengan program seperti Indonesia Language Program, pertukaran pelajar, summer school, serta kerja sama dual degree dengan University of Adelaide, Australia.
“Program riset bersama dan magang internasional juga terus diperluas, termasuk kolaborasi dengan universitas global,” ujar Sri Wahyuni.
Selain Unmul, kampus lain seperti Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan STIE Nusantara Sangatta juga gencar menjalin kerja sama internasional. Mereka menyediakan berbagai program mobilitas global, seperti joint degree, short course, hingga program musim panas (summer program) bagi mahasiswa asing.
Sri Wahyuni menyampaikan harapannya agar forum internasional ini menjadi awal dari kerja sama nyata antara institusi pendidikan di Kalimantan Timur dan New South Wales. Rencana kolaborasi mencakup kuliah tamu secara daring, pertukaran dosen, hingga pengembangan kurikulum bersama.
“Kami sangat menghargai kesempatan ini dan optimistis bahwa kerja sama dengan New South Wales akan mendorong percepatan internasionalisasi pendidikan tinggi di Kalimantan Timur,” pungkasnya.
[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM]
Related Posts
- Insentif Guru Honorer Swasta Lambat Cair, DPRD Kaltim Tekankan Soal Sinkronisasi Data
- BMKG: Hujan Intensitas Menengah Berpotensi Landa Sebagian Besar Wilayah Kaltim pada Akhir Mei 2025
- Maxim Indonesia Bantah Mangkir Rapat di Pemprov Kaltim, Ini Klarifikasinya
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Ditunda, Ini Jadwal Terbarunya
- FPK Kaltim Perkuat Toleransi dan Dukung Program Gratispol Menuju Indonesia Emas