Samarinda
Pengamat Tata Kota Ungkap Penanganan Banjir di Samarinda Ada Perubahan, Revitalisasi Drainase hingga Pembenahan SKM Sudah Terlihat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Banjir yang terjadi di Samarinda memang masih menjadi permasalahan yang tak kunjung usai. Baru-baru ini, banjir kembali mengepung wilayah Samarinda. Andi Harun menilai, peristiwa rutin di Samarinda itu kali ini diakibatkan oleh curah hujan tinggi dan air pasang.
Hal inipun tak terlepas dari tanggapan para ahli, salah satunya dari Pengamat Tata Kota, Warsilan. Pengajar S2 Lingkungan di Universitas Mulawarman (Unmul) itu mengatakan, penanganan banjir sangat tergantung dengan konsistensi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam menjalankan program penanggulangan banjir.
"Program kerja saya pikir sudah ada. Mulai dari jangka panjang, menengah dan pendek. Jadi, harus konsisten dan bertahap, mulai dari anggaran yang cukup dan arahnya jelas supaya bisa tercapai," katanya, Kamis (24/3/2022).
Dengan bijak, Warsilan menyampaikan, bahwa program penanggulangan banjir yang dilakukan oleh para pemimpin Samarinda, memang tak layak untuk dibanding-bandingkan.
Kendati demikian, upaya Wali Kota Samarinda Andi harun bersama wakilnya, Rusmadi semenjak dilantik, memang sudah menunjukkan progres yang harus diakui publik.
Lihat postingan ini di Instagram
“Ada perubahan signifikan, mulai dari revitalisasi drainase dan program pengendalian banjir seperti pembangunan polder atau embung, sudah mulai terlihat. DAS Sungai Karang Mumus yang jadi masalah utama sedimentasi juga sudah dibenahi,” sebutnya.
Warsilan menambahkan, persoalan banjir di ibu kota Provinsi Kaltim ini memang bukan menjadi tanggung jawab atau tugas rumah pemerintahan Andi Harun saja. Persoalan yang sama, juga dirasakan oleh bupati atau wali kota di daerah lainnya.
“Penanganannya perlu komperhensif, mulai dari reboisasi di hulu dan sistem das di hilir diperbaiki serta perbaikan dan perawatan drainase perkotaannya," jelasnya.