Kaltim

Pertemuan Hadi Mulyadi dan Seno Aji di Unmul, Adu Gagasan Soal Pelestarian Masyarakat Adat hingga Penguatan Budaya Lokal

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 05 September 2024 15:50
Pertemuan Hadi Mulyadi dan Seno Aji di Unmul, Adu Gagasan Soal Pelestarian Masyarakat Adat hingga Penguatan Budaya Lokal
Dua Bacalon Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Seno Aji bertemu dalam kegiatan Dialog Kebudayaan di Universitas Mulawarman. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda – PWNU Kaltim sukses menggelar Dialog Kebudayaan di Universitas Mulawarman (Unmul) yang mempertemukan dua bakal calon (Bacalon) Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dan Seno Aji. Pada kesempatan ini, keduanya membahas berbagai isu terkait komitmen pelestarian masyarakat adat serta penguatan kebudayaan lokal di Kalimantan Timur.

Dalam diskusi tersebut, Bacalon Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan budaya dan melestarikan masyarakat adat yang ada di wilayah ini.

"Ada banyak sekali yang harus dijaga dan dikembangkan, seperti budaya lisan, adat istiadat, seni, dan lain sebagainya," ujar Hadi Mulyadi.

Hadi juga menyoroti pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Kaltim. Pada 2023, IPK Kaltim tercatat mencapai angka 57,56, yang sudah melampaui target IPK nasional sebesar 57,13.

"Soal pengarusutamaan budaya, kami sudah lakukan di program sebelumnya. Namun, ini harus terus dituntaskan. IPK Kaltim juga sudah melampaui target nasional," tambahnya.

Di sisi lain, Seno Aji memberikan perhatian khusus pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat yang hingga kini belum disahkan. 

Bawacagub Kaltim membahas berbagai isu terkait komitmen pelestarian masyarakat adat serta penguatan kebudayaan lokal di Kalimantan Timur. (Defrico/Kaltimtoday.co) 

RUU Masyarakat Adat sendiri sudah diperjuangkan sejak 2003, dan naskah akademiknya dirumuskan pada 2010. Banyak sengketa yang muncul karena RUU ini belum mendapatkan legitimasi hukum yang kuat.

"Nantinya harus ada aturan yang jelas dari pemerintah. Pengusaha yang ingin membuka lahan harus benar-benar menjaga hak-hak masyarakat adat. Ini perlu diatur secara tertulis sebagai bentuk perlindungan mereka," jelas Seno Aji, Bacalon Gubernur Kaltim.

Dia menambahkan bahwa pertemuannya dengan Hadi Mulyadi merupakan momentum yang positif untuk masyarakat Kaltim. Ini memberikan kesempatan bagi publik untuk melihat komitmen kedua kandidat dalam memajukan kebudayaan dan melindungi masyarakat adat.

"Saya tidak ada masalah personal dengan Hadi Mulyadi. Soal kontestasi itu masalah lain. Yang jelas, kami hadir menawarkan program, visi, dan misi masing-masing. Masyarakat yang akan menentukan mana yang terbaik," ujar Seno.

Sebagai informasi, Bacalon Gubernur Kaltim lainnya, Isran Noor dan Rudy Mas'ud, tidak hadir dalam acara tersebut. Keduanya berhalangan hadir karena menghadiri kegiatan di luar kota.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya