Kaltim

Pokja 30 Adakan NgoPi-Kaltim, Kolaborasikan KPU-Bawaslu dan Media Junjung Tinggi Netralitas Pilkada

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 04 Oktober 2024 21:06
Pokja 30 Adakan NgoPi-Kaltim, Kolaborasikan KPU-Bawaslu dan Media Junjung Tinggi Netralitas Pilkada
Pokja 30 inisiasi kegiatan Ngopi-Kaltim, membahas soal netralitas pilkada bersama KPU, Bawaslu, dan AJI Samarinda. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pokja 30 mengadakan diskusi Ngobrol Pilkada (NgoPi) Kalimantan Timur bersama penyelenggara dan jaringan media, dalam menjunjung tinggi netralitas pelaksanaan Pilkada Kaltim 2024.

Tujuan dalam diskusi tersebut, yakni membuka ruang publik untuk berpartisipasi memaknai Pilkada lebih bermakna. Salah satunya dengan menjaga netralitas selama pelaksanaan kontestasi politik berlangsung.

Koordinator Pokja 30, Buyung Maharjo menjelaskan bahwa, siapapun itu, baik kelompok masyarakat, penyelenggara, kontestan, media, punya peran dalam menyukseskan Pilkada Kaltim lebih baik lagi.

"Ini ruang publik dan bagaimana dalam Pilkada nanti, semuanya harus berperan aktif baik itu dari masyarakat, penyelenggara pilkada, media, partai politik, khususnya untuk menjaga netralitas selama Pilkada," bebernya pada Jumat (4/10/2024) di Teras Samarinda.

Pemantik dalam diskusi NgoPi Kaltim ini di antaranya Anggota Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung, Komisioner KPU Kaltim Abdul Qayyim Rasyid, Ketua AJI Samarinda Yuda Almerio, dan dimoderatori langsung oleh Direktur LBH Samarinda, Fathul Huda.

Komisioner KPU Kaltim, Abdul Qayyim mengapresiasi kegiatan yang diinisasi oleh Pokja 30 tersebut. Sebab, masyarakat Kaltim sendiri perlu diberikan pemahaman tentang pendidikan politik serta kondisi politik yang tengah berjalan sekarang.

"Kegiatan ini sangat bagus sebagai pendidikan politik untuk masyarakat. Dari KPU sendiri sebagai penyelenggara, tentu harus netral," pungkasnya.

Kemudian, Bawaslu Kaltim sebagai pengawas jalannya Pilkada pun menegaskan komitmennya untuk mengawasi seluruh rangkaian penyelenggaraan Pilkada selesai.

"Komitmennya bagaimana kita menumbuhkan pengawasan partisipatif. Artinya, kesadaran dari masyarakat juga diperlukan untuk bersikap netral, begitu juga dengan penyelenggara Pilkada," tuturnya.

Pembahasan dalam diskusi tersebut juga beragam. Mulai dari netralitas pilkada, partisipasi masyarakat, buzzer di media sosial, money politik, dan lain sebagainya.

Tidak kalah pentingnya, Ketua AJI Samarinda Yuda Almerio juga memberikan pesan khusus kepada para wartawan, ataupun perusahaan media yang sedang gencar memberitakan atmosfer politik dalam Pilkada tahun ini.

Yuda menyebut, posisi media saat ini harus dalam kondisi netral. Artinya, para wartawan dituntut untuk memberitakan situasi politik secara berimbang dan faktual.

"Sudah sangat jelas media posisinya adalah netral. Dalam kode etik juga dijelaskan bahwa jurnalis harus bersikap independent, tidak boleh memihak siapun. Dan ini berlaku untuk semua wartawan," tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya