Advertorial
Posyandu Jadi Kunci Penanganan dan Pencegahan Stunting di Berau
Kaltimtoday.co, Berau - Di Berau, Pelayanan Terpadu (Posyandu) berperan penting sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan stunting. Keaktifan Posyandu serta partisipasi masyarakat sangat krusial dalam upaya optimalisasi delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting.
Wakil Bupati Berau, Gamalis yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Berau, menyoroti urgensi Posyandu setelah menghadiri rembuk stunting tingkat provinsi Kaltim. Dia menegaskan peran penting posyandu dalam mencapai aksi konvergensi, mulai menganalisis situasi hingga, pengukuran dan pembinaan kepada masyarakat.
“Kita melihat posyandu ini memiliki peran penting, di samping beberapa program yang juga kita laksanakan dalam menangani dan mencegah stunting,” ungkapnya.
Tim Penggerak Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) adalah salah satu elemen kunci dalam optimalisasi Posyandu, berkat keterlibatan mereka hingga tingkat dasa wisma dan kader-kader Posyandu.
Dengan dukungan pemerintah kecamatan dan kampung, Gamalis berharap PKK dapat meningkatkan keaktifan Posyandu serta mendorong kesadaran masyarakat untuk rutin berkunjung, terutama bagi anak balita. Di Posyandu, anak-anak akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, suplementasi gizi, dan pemantauan kesehatan.
“Ini perlu kerja bersama PKK dengan kader untuk mengaktifkan posyandu, lurah dan kepala kampung bersama ketua RT mendorong warganya untuk berkunjung ke Posyandu,” ujarnya.
Selain itu, Gamalis menegaskan tim gabungan lintas sektor yang telah terbentuk akan terus diperkuat, membangun sinergi dan menyatukan program. Terlebih dengan keterlibatan instansi terkait maupun lembaga dan perusahaan swasta untuk bersama sama mengambil peran dalam penanganan stunting.
Lebih lanjut, Gamalis menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani stunting. Sinergi antara instansi pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk menurunkan angka stunting di Berau, yang saat ini mencapai 21,6%.
“Penanganan stunting ini harus komprehensif. Kita harus bisa berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk swasta harus mengambil bagian menangani stunting,” ungkapnya.
Adapun realisasi Pemkab Berau dari berbagai inovasi untuk mendukung penanganan stunting ialah mulai gerakan bersama wujudkan kelas gizi balita (Gebrakan Lagista), gerakan masyarakat peduli ibu hamil (Gemali Bumil), Halo Gizi, pelayanan sosial remaja. "Serta juga mengoptimalkan program sanitasi terpadu berbasis masyarakat (STBM) yang terus digencar hingga ke setiap kampung," pungkasnya.
[RWT | ADV PEMKAB BERAU]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Pemkab Kukar Bekali Kader PPKBD Smartphone untuk Optimalkan Program Bangga Kencana dan Penanganan Stunting
- DPPKB Samarinda Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana, Libatkan Sejumlah Stakeholder untuk Penurunan Stunting
- Kolaborasi Tim Pengabdi UNMUL dan DPPKB Samarinda, Beri Pelatihan Pencegahan Stunting kepada Kader Kelurahan Bukuan
- DPPKB Samarinda Bakal Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Seluruh Kampung KB
- Kolaborasi DPPKB dan Tim Pakar, Tekankan Pentingnya Nutrisi bagi Ibu Hamil untuk Cegah Stunting