Internasional
Potensi Perang, Perancis Perintahkan Seluruh Warga Negaranya Tinggalkan Ukraina
Kaltimtoday.co - Menyusul berita mengenai Vladimir Putin yang memerintahkan pasukan Rusia untuk menggelar operasi militer ke Donbas, Pemerintah Perancis meminta seluruh warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina.
"Melihat ketegangan serius yang disebabkan penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, warga Prancis yang di Ukraina harus meninggalkan negara itu tanpa ditunda-tunda," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis yang dikutip AFP, Rabu (23/2/22).
Imbauan ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, sejumlah negara Barat memerintahkan warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina karena konflik yang semakin meningkat.
Beberapa negara, seperti Amerika serikat memindahkan sementara operasi kedutaan besar dari Ibu Kota Kiev ke Lviv. Rusia bahkan mengaku akan segera mengevakuasi staf kedutaan mereka yang di Kiev.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas ketika Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk yang berada di timur Ukraina. Wilayah ini telah lama dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Menyusul pengumuman kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk berjaga di dua wilayah tersebut dengan dalih penjaga perdamaian. Perintah dia kemudian diratifikasi parlemen Rusia yang setuju penggunaan kekuatan militer di luar negeri.
Sementara itu, dengan hadirnya pasukan militer Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk ini membuat Ukraina panik. Mereka harus menghadapi tekanan dari Rusia dan pertempuran dengan kelompok separatis sekaligus.
Ketegangan yang terus meningkat membuat parlemen Ukraina menetapkan status darurat nasional. Langkah ini juga disebut untuk menanggapi semua dukungan mereka terhadap invasi Rusia.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Rusia Tetap Terima Miliaran Dolar dan Euro Meski Hadapi Sanksi Barat
- Konflik Tak Kunjung Mereda, Jumlah Korban Tewas Perang di Ukraina Terus Bertambah
- Akui Kekalahan, Timnas Indonesia U-20 Dibekuk Skor 0-3 dari Ukraina U-23 di Toulon Cup 2024
- Iran Serbu Israel dengan Ratusan Drone hingga Rudal Balistik, Indonesia Pantau Eskalasi Konflik
- Serangan di Gedung Konser Moskow Rusia: Korban Tewas Bertambah Jadi 115 Orang