Daerah

Prevalensi Stunting Nasional Turun, Kemenkes Apresiasi Kaltim sebagai Daerah Terbaik

Network — Kaltim Today 13 November 2025 08:18
Prevalensi Stunting Nasional Turun, Kemenkes Apresiasi Kaltim sebagai Daerah Terbaik
Kementerian Kesehatan memberikan apresisi kepada sejumlah daerah yang berhasil menurunkan angka stunting dalam rakornas percepatan penurunan stunting menyambut Hari Kesehatan Nasional, Rabu 12 November 2025. (Istimewa)

Kaltimtoday.co - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa prevalensi stunting nasional pada 2024 berhasil turun menjadi 19,8 persen. Pemerintah menargetkan angka tersebut bisa ditekan hingga 14,2 persen pada 2029 dan mencapai 5 persen pada 2045.

“Saya berharap Rapat Kerja Nasional (Rakornas) ini menjadi ajang strategis untuk menyatukan langkah seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Budi dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Rabu (12/11/2025).

Budi menegaskan, capaian positif tersebut tak lepas dari kontribusi pemerintah daerah yang konsisten menjalankan program pencegahan stunting. Ia pun memberikan apresiasi kepada sejumlah daerah yang berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.

Salah satunya adalah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai Provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik dan Provinsi dengan Prevalensi Stunting Terendah Tahun 2025.

Berdasarkan hasil Studi Gizi Indonesia (SGI) 2024, prevalensi stunting di Kaltim turun dari 22,9 persen menjadi 22,2 persen, atau menurun sebesar 0,7 persen poin dibanding tahun sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyampaikan rasa syukur dan menegaskan komitmennya untuk terus menjaga tren positif tersebut.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kaltim sudah di bawah rata-rata nasional. Kami akan terus berupaya menjaga agar tetap terkendali,” kata Rudy.

Ia menilai keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penguatan peran Posyandu.

“Program MBG dan Posyandu sangat membantu. Kami juga gencar melakukan penyuluhan tentang pernikahan dini serta pemberian zat besi untuk remaja putri agar lahir generasi yang sehat dan kuat,” lanjutnya.

Rudy juga menekankan pentingnya konsistensi dan koordinasi lintas sektor agar penurunan angka stunting dapat berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

[RWT] 



Berita Lainnya