Internasional
Prihatin Soal Penolakan Massa di Aceh, UNHCR Beberkan 14 Fakta Tentang Pengungsi Rohingya dan Ingatkan Pentingnya Menolong Sesama
Kaltimtoday.co - United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait serangan massa di tempat penampungan pengungsi Rohingya di Banda Aceh. Terlebih lagi, mayoritas pengungsi di lokasi tersebut adalah anak-anak dan perempuan.
Dilansir dari laman resmi UNHCR, Badan Pengungsi PBB ini mengkhawatirkan keselamatan pengungsi dan mendesak aparat penegak hukum setempat untuk segera mengambil tindakan darurat guna melindungi seluruh individu dan staff kemanusiaan yang berada dalam keadaan putus asa.
Aksi Serangan Massa di Lokasi Penampungan untuk Menolak Kehadiran Pengungsi Rohingya
Pada Rabu lalu (27/12), ratusan pemuda menyerbu basement gedung penampungan dan menembus barisan penjagaan polisi serta secara paksa mengarahkan 137 pengungsi ke dalam dua truk, kemudian memindahkan mereka ke lokasi lain di Banda Aceh. Kejadian ini telah menyebabkan kepanikan dan trauma di kalangan pengungsi.
UNHCR Buka Suara Terkait Aksi Serangan Massa di Banda Aceh yang Menolak Keras Kehadiran Pengungsi Rohingya
Menurut UNHCR, serangan massa terhadap pengungsi ini merupakan hasil dari kampanye online terkoordinasi yang berisi misinformasi, disinformasi, dan ujaran kebencian terhadap pengungsi, serta upaya untuk merusak inisiatif Indonesia dalam menyelamatkan nyawa mereka yang berada dalam kesulitan.
UNHCR mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kampanye online yang terorganisir dengan baik di platform media sosial, yang menyerang pihak berwenang, masyarakat setempat, pengungsi, dan pekerja kemanusiaan, untuk menciptakan kebencian dan mengancam nyawa.
UNHCR mengajak masyarakat Indonesia untuk secara kritis dan selektif dalam menerima semua informasi yang beredar secara online, karena sebagian besar di antaranya mungkin salah atau dimanipulasi, dengan gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), dan ujaran kebencian yang disebarkan melalui akun-akun bot.
UNHCR Ingatkan Masyarakat Indonesia Tentang Pentingnya Menolong Pengungsi Rohingya
UNHCR menegaskan bahwa pengungsi Rohingya berada dalam situasi putus asa mencari perlindungan di Indonesia. Mereka merupakan korban penganiayaan dan konflik serta penyintas perjalanan laut yang berbahaya.
Indonesia, sebagai Negara dengan tradisi kemanusiaan yang telah lama diterapkan, telah berperan dalam menyelamatkan nyawa orang-orang yang berada dalam kondisi putus asa ini, yang tanpa pertolongan bisa meninggal di laut, seperti yang dialami oleh ratusan orang lainnya. Maka dari itu, penting untuk membantu mereka sebagai sesama manusia.
UNHCR Menyebutkan 14 Fakta Mengenai Pengungsi Rohingya yang Perlu Masyarakat Ketahui
Disadur dari 14 Fakta Mengenai Pengungsi Rohingya – UNHCR Indonesia, berikut adalah sejumlah fakta tentang pengungsi Rohingya yang perlu kita ketahui agar tidak terjadi misinformasi / disinformasi :
- Selama beberapa dekade, penduduk Rohingya telah menderita penderitaan ekstrem di Myanmar. Mereka dilarang memiliki kewarganegaraan dan pencatatan, serta tidak diizinkan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang pekerjaan. Mereka terbatas dalam kamp dan desa, menjadi target kekerasan ekstrem.
- Pengungsi Rohingya tidak ingin meninggalkan Myanmar, melainkan terpaksa mengungsi. Banyak di antara mereka menyatakan kepada UNHCR bahwa mereka berharap dapat kembali ke Myanmar jika kondisi memungkinkan.
- Sebagian besar dari mereka yakni sekitar 1 juta pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke kamp-kamp di Bangladesh selama tiga dekade terakhir, terutama pada tahun 2017 setelah insiden kekerasan dan pelanggaran HAM berskala besar. Keamanan di kamp-kamp Bangladesh memburuk, mendorong keluarga pengungsi untuk melakukan perjalanan berbahaya mencari keselamatan dan stabilitas.
- Pengungsi Rohingya tidak hanya mencari perlindungan di Indonesia, tetapi juga di negara-negara tetangga seperti Bangladesh (>960.000), Malaysia (>107.000), dan India (>22.000).
- Karena tidak memiliki kewarganegaraan, pengungsi Rohingya kesulitan berpindah-pindah di kawasan ini secara legal. Oleh karena itu, mereka sering memilih perjalanan perahu berbahaya yang ditawarkan oleh penyelundup manusia.
- Lebih dari 70% pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia dalam sebulan terakhir adalah perempuan dan anak-anak.
- Perjalanan dengan kapal dapat memakan waktu berminggu-minggu dengan kapal yang sering kali tidak layak untuk berlayar dan kurangnya pasokan makanan, air bersih, dan sanitasi. Laporan juga mencatat kekerasan fisik dan seksual di atas kapal.
- Meskipun mengetahui risikonya, pengungsi Rohingya tetap mencari keselamatan dengan menempuh perjalanan laut. Tahun lalu, 2022, menjadi tahun yang paling mematikan dalam sejarah pergerakan maritim pengungsi Rohingya di Asia Tenggara, dengan 348 orang tragis tewas atau hilang, termasuk anak-anak.
- Pengungsi Rohingya tidak datang untuk mengeksploitasi Indonesia atau keramahan masyarakatnya, melainkan karena keputusasaan akibat meningkatnya kekerasan dan situasi berbahaya di tempat mereka tinggal sebelumnya.
- Pengungsi Rohingya menyadari, dan diingatkan oleh UNHCR, bahwa mereka adalah tamu di Indonesia dan harus mematuhi hukum dan adat istiadat negara ini.
- Setiap negara, termasuk Indonesia, mengakui hak asasi manusia untuk mencari suaka. Negara wajib memberikan perlindungan kepada pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Di Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 dan Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016, mengatur penerimaan dan penanganan pengungsi di dalam negeri.
- UNHCR berada di Indonesia untuk membantu pemerintah menangani masalah pengungsi dan mencari solusi jangka panjang. Dalam periode tinggal sementara, UNHCR bekerja sama dengan pihak berwenang, mitra, donor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dan memastikan kehidupan mereka berlangsung dengan martabat.
- Pengungsi Rohingya memiliki ketangguhan dan, jika diberi kesempatan, ingin berkontribusi pada masyarakat tempat mereka tinggal.
- UNHCR dan mitra kerja berupaya mendukung masyarakat lokal yang menampung pengungsi Rohingya melalui kegiatan penguatan masyarakat dan melibatkan mereka dalam upaya penanganan pengungsi.
[Kontributor : Gilang Satria Pratama | Editor : Diah Putri]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya, Sebut Tidak Menghargai Bantuan Masyarakat Lokal
- Kronologi Aksi Demonstrasi Usir Pengungsi Rohingya Tuai Isak Tangis, Adab Mahasiswa Aceh Banjir Kritik
- Prabowo Subianto Tegaskan Prioritas Kepentingan Nasional dalam Isu Pengungsi Rohingya di Aceh
- Khawatir Timbulkan Masalah, Warga Lokal Tolak Rencana Penempatan Pengungsi Rohingya di Pulau Galang
- Etnis Rohingya: Fenomena Tubuh Tanpa Perlindungan Hukum