Advertorial

PT Berau Coal Dorong Pemberdayaan Petani Kakao di Berau Melalui Sekolah Lapang

Kaltim Today
28 Februari 2025 09:51
PT Berau Coal Dorong Pemberdayaan Petani Kakao di Berau Melalui Sekolah Lapang
PT Berau Coal menggelar program Sekolah Lapang Kakao pada 24-25 Februari di Rumah Kebun Samburakat.

Kaltimtoday.co - Kakao menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Berau yang berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung diversifikasi ekonomi daerah. PT Berau Coal, melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), terus menunjukkan komitmennya dalam membangun sektor kakao dari hulu hingga hilir.

Sebagai bagian dari upaya akselerasi pengembangan kakao, PT Berau Coal kembali menggelar program Sekolah Lapang Kakao pada 24-25 Februari di Rumah Kebun Samburakat. Tempat ini baru saja dibangun oleh PT Berau Coal dan diresmikan bersamaan dengan dimulainya program pelatihan tersebut. Sebanyak 104 peserta baru mendapatkan edukasi terkait budidaya kakao berbasis Good Agricultural Practices (GAP), yaitu standar pertanian yang bertujuan meningkatkan produktivitas, kualitas panen, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Nikolas Oka, seorang petani asal KAT Poros Berau-Bulungan, merasakan manfaat besar dari program ini. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan metode tradisional dalam menanam kakao, tetapi melalui pelatihan ini, ia belajar teknik yang lebih efektif seperti cara menggali lubang tanam, pemupukan, dan pemangkasan yang benar.

“Dulu kami hanya menggali 30 cm dan menutupnya kembali. Sekarang, kami memahami pentingnya teknik yang tepat. Ini sangat berguna bagi kami yang baru memulai,” ujarnya.

Nikolas juga menambahkan bahwa program ini menjadi motor penggerak dalam pengembangan kakao di wilayahnya.

Sebanyak 104 peserta baru mendapatkan edukasi terkait budidaya kakao berbasis Good Agricultural Practices (GAP). 

“Apa yang dilakukan PT Berau Coal luar biasa. Mereka benar-benar mendorong kami di KM 42 (Poros Berau-Bulungan) untuk mengembangkan budidaya kakao. Saya optimis ke depan, masyarakat bisa lebih sejahtera dengan dukungan ini,” katanya.

Senada dengan Nikolas, Yuliana, petani asal Kampung Long Lanuk, juga merasakan dampak positif dari program ini. Ia menilai metode pelatihan yang dilakukan sangat efektif karena para peserta langsung praktik di lapangan.

“Kami ingin belajar cara budidaya kakao yang benar. Metode yang digunakan sangat mudah dipahami karena kami langsung mempraktikkannya di lapangan,” ujarnya.

Selain itu, Yuliana mengapresiasi konsistensi PT Berau Coal dalam mendampingi petani.

“Mereka tidak hanya melatih kami sekali lalu pergi. Jika ada yang belum kami pahami, mereka selalu menurunkan tim untuk membantu. Ini yang membuat kami bangga dan bersyukur,” tambahnya.

Tak hanya memberikan pelatihan, PT Berau Coal juga menyediakan berbagai dukungan bagi para petani. Mulai dari bibit kakao unggul, pupuk organik, tanaman penaung, hingga pendampingan teknis serta sarana dan prasarana pertanian.

Abdul Munir, seorang petani dari Kampung Labanan, merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan ini.

“Kami sangat bersyukur karena PT Berau Coal membantu petani yang tidak mampu membeli bibit unggul. Kontribusi mereka sangat besar bagi kami,” tuturnya dengan haru.

Selain pendampingan dalam proses budidaya, PT Berau Coal juga mendukung hilirisasi hasil panen dengan memastikan produk kakao petani dapat terserap pasar. Melalui Berau Cocoa, hasil panen akan diolah dan dipasarkan lebih luas, sehingga petani memiliki akses yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Community Base Development Manager PT Berau Coal, Reza Hermawan, menegaskan bahwa program PPM yang dijalankan perusahaan ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama kelompok rentan.

“Kami berharap program ini dapat membantu pemerintah daerah dalam diversifikasi ekonomi di Kabupaten Berau, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada satu sektor saja,” ujarnya.

Inisiatif PT Berau Coal dalam pengembangan kakao sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian sebagai langkah diversifikasi ekonomi. Sinergi antara perusahaan, petani, dan pemerintah diharapkan dapat menjadikan kakao sebagai komoditas unggulan yang tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Berau.

[RWT | ADV]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya