Samarinda

PTM Dimulai untuk SMA Sederajat, Kapasitas Masih 50 Persen

Kaltim Today
05 Januari 2022 18:12
PTM Dimulai untuk SMA Sederajat, Kapasitas Masih 50 Persen
PTM terbatas akhirnya resmi diberlakukan. Secara teknis, pembelajarannya kembali ke masing-masing sekolah. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akhirnya terlaksana di Kaltim. Di Samarinda, sudah ada beberapa sekolah yang memulai PTM pertama pada hari ini, Rabu (5/1/2022). Salah satunya adalah SMA 3 Samarinda di Jalan Ir H Juanda.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 3 Samarinda, Muji Raharjo mengungkapkan bahwa, sebelum menggelar PTM terbatas, pihaknya sudah menyiapkan secara menyeluruh. Termasuk vaksinasi bagi siswa dan guru, serta tenaga pendidik. Walhasil, seluruh siswa dan guru sudah menerima 2 dosis vaksin.

"Sebelumnya, kami sudah siapkan dan rapat koordinasi dengan seluruh komponen yang ada di sekolah. Kami juga membicarakan soal protokol kesehatannya. Baik dari pengukuran suhu, masker, dan lain sebagainya," ungkap Muji saat ditemui di ruangannya.

Pada PTM terbatas perdana kali ini, SMA 3 Samarinda masih menerapkan kapasitas sebanyak 50 persen. SMA 3 Samarinda memiliki 28 rombongan kelas (rombel). Total keseluruhan ada 982 siswa. Dalam 1 kelas, terdapat 36 siswa. Namun, untuk seminggu pertama ini yang masuk ke sekolah adalah siswa dengan nomor absen ganjil terlebih dahulu.

Sedangkan siswa dengan nomor absen genap mengikuti pembelajaran secara daring. Sedangkan untuk minggu kedua, giliran siswa bernomor absen genap yang datang ke sekolah. Siswa bernomor absen ganjil yang belajar daring. Sistemnya bergantian. Opsi untuk menerapkan PTM 100 persen pun akan dipikirkan.

"Siswa masuk ke sekolah pukul 7.30 Wita dan pulangnya pukul 12.00 Wita. Itu berlaku semua untuk kelas 10, 11, dan 12," lanjut Muji.

Berdasarkan pantauannya pada hari pertama ini, Muji melihat antusiasme para guru dan siswa. Euforianya luar biasa. Terlebih lagi bagi siswa kelas 10 yang baru kali ini berjumpa langsung dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Kendati demikian, pihaknya tetap mengawasi agar tak terjadi kerumunan di lingkungan sekolah.

"Selama PTM terbatas ini, kami tidak ada jam istirahat. Kantin juga tutup. Setidaknya, siswa bawa bekal masing-masing," tambahnya.

Biasanya, 1 jam pelajaran itu memakan waktu selama 45 menit. Namun karena kondisi saat ini, maka dikurangi menjadi 35-40 menit. Dalam 1 hari pun, mata pelajaran yang diberikan sekitar 3.

"Setiap kelas itu kami ada menyediakan wastafel. Kemudian ada menyediakan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh," bebernya.

Sekolah selanjutnya yang juga siap menggelar PTM terbatas adalah SMA 1 Samarinda. Namun sekolah yang berlokasi di Jalan Drs H Anang Hasyim itu baru akan memulai PTM pada minggu depan yakni 10 Januari 2022.

Kepsek SMA 1 Samarinda, I Putu Suberata menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) PTM terbatas yang isinya disesuaikan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Nomor 05/KB/2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terbaru.

"Kami menyosialisasikan SOP terlebih dahulu kepada orangtua dalam bentuk soft file. Namun juga menyampaikan langsung kepada siswa. Antusiasme siswa untuk sekolah lagi itu bagus," jelas Putu saat dijumpai di ruangannya.

Putu menegaskan bahwa pihaknya tak ingin gegabah. Meski menurut SKB 4 Menteri terbaru memperbolehkan PTM 100 persen, namun pihaknya lebih memilih untuk pelan tapi pasti. Sehingga pada Senin, 10 Januari 2022 lah baru dimulai PTM terbatas. Walhasil, selama seminggu ini masih memberlakukan pembelajaran daring.

"Senin, 10 Januari 2022 itu berarti anak-anak bernomor absen genap yang turun. Keesokan harinya, anak-anak bernomor ganjil lagi yang turun. Jadi kalau dihitung, 50 persen yang masuk. Sisanya tetap belajar daring di rumah," lanjut Putu.

Kemudian pada minggu berikutnya, barulah SMA 1 Samarinda akan coba menerapkan PTM 100 persen sembari melihat perkembangan. Sebagai informasi, SMA 1 Samarinda mempunyai 30 rombel dan 1 kelas diisi 36 siswa. Totalnya ada 1.063 siswa.

Jam masuk ditentukan mulai 07.30 sampai 11.45 Wita. Dalam 1 hari, kurang lebih 3-4 mata pelajaran (matpel) akan disampaikan dengan durasi yang dikurangi dibanding jam normal biasanya. Guru-guru dan siswa juga sebagian besar sudah menerima vaksin. Beberapa orang belum bisa terima vaksin karena mengidap penyakit tertentu.

Sama seperti SMA 3 Samarinda, SMA 1 Samarinda juga belum memperbolehkan kantin untuk beroperasi. Sehingga, siswa diimbau untuk membawa bekal masing-masing.

"Kami masuknya menggunakan 1 pintu. Di pintu masuk juga ada alat pengukur suhu tubuh. Termasuk hand sanitizer. Wastafel juga tersedia di depan ruang kelas. Ruang kelas juga rutin disemprot disinfektan," lanjutnya.

Sementara itu, para siswa juga memberikan komentarnya terkait PTM perdana pada 2022 ini. Pertama, ada Hany Sofina Nafizah. Siswi kelas 12 jurusan IPS di SMA 1 Samarinda ini sudah pernah menjalani PTM langsung saat kelas 10 selama 6 bulan. Kabar akan kembali ke sekolah lagi sudah didengarnya sejak seminggu yang lalu.

"Awalnya kaget. Senang ada, tapi ada paniknya juga karena menjelang ujian akhir dan mau persiapan untuk masuk kuliah juga. Biasanya ada try out," beber Hany.

Menjalani pembelajaran daring, dirinya sempat dilanda kebosanan. Bahkan lumayan sulit untuk menerima penyampaian materi dari guru. Namun, guru dan teman-temannya tetap terbuka jika ingin bertanya lebih lanjut soal pelajaran.

"Jalani saja. Soalnya enggak nyangka juga bakal turun lagi kalau untuk kelas 12. Apalagi kelas 12 kan waktunya singkat, tinggal beberapa bulan lagi selesai," lanjutnya.

Komentar lain datang dari Cherylda Syarevi Salsabila. Perempuan yang akrab disapa Cheryl ini juga tengah duduk di bangku kelas 12 jurusan IPA di SMA 3 Samarinda. Dia mengaku, perasaannya campur aduk ketika akhirnya kembali ke sekolah. Apalagi, di sekolahnya sudah mulai PTM hari pertama.

"Awalnya kan memang tidak betah di rumah karena enggak ketemu teman-teman. Lama kelamaan, balik ke sekolah lumayan seru juga. Walau masuknya bersesi," jelas Cheryl.

Selama belajar daring, Cheryl juga merasakan kesulitan. Sebab nuansa belajar daring dan luring sangat berbeda. Menurutnya, belajar luring lebih mempermudah komunikasi. Sedangkan daring, biasanya mengalami gangguan internet.

"Hari ini aman PTM-nya. Tadi disampaikan 3 matpel. Sela seminggu ini masih masuk ke sekolah. Minggu berikutnya baru belajar online lagi. Semoga berjalan lancar saja. Sistem sesi ini lebih baik daripada turun semua tapi berkerumun," tandas Cheryl.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya