Berau
Ratusan Petani Sawit Mandiri Kecamatan Segah Gelar Aksi, Tuntut Oknum Anggota DPRD Berau yang Diduga Diskriminasi PT BAA
Kaltimtoday.co, Berau - Ratusan massa dari masyarakat petani sawit mandiri Kecamatan Segah menggelar unjuk rasa di depan halaman Kantor DPRD Berau, Jalan Gatot Subroto, Bedungun, pada Selasa (21/3/2023).
Massa membawa sejumlah tuntutan. Di antaranya, menuntut Pemkab Berau dan DPRD Berau wajib mengawal keberadaan PT Berau Agro Asia (BAA) tetap beroperasi di kampung Gunung Sari. Selain itu, massa juga mengutuk keras oknum anggota DPRD Berau yang berupaya melakukan diskriminasi kepada PT BAA dan merampas hak-hak masyarakat petani sawit.
Jendral Lapangan Petani Sawit Mandiri Rijal, dalam orasinya mengatakan pihaknya mengecam oknum DPRD Berau yang telah mendiskriminasi PT BAA. Sebab, keberadaan pabrik yang dikelola oleh PT BAA telah memberikan dampak baik dari segi harga.
“Dengan keberadaan PT BAA ini, terkhusus masyarakat kampung Gunung Sari, telah merasakan dampak baik. Memberikan kesejahteraan bagi petani seperti kami ini,” katanya.
Dalam orasi itu, pihaknya meminta pihak DPRD Berau untuk menemui massa dan menandatangani surat. Surat itu berisi pernyataan bahwa Pemkab Berau dan DPRD Berau mendukung penuh apa yang diorasikan masyarakat petani sawit mandiri Kecamatan Segah itu.
“Tegas kami sampaikan, kami tidak akan bubar kalau mereka (pejabat DPRD) tidak keluar menemui kami,” teriaknya dengan lantang.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa fakta di lapangan, PT BAA hingga hari ini membeli hasil panen kelapa sawit petani dengan harga lebih tinggi dari harga yang ditetapkan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim. Sementara, salah satu perusahaan raksasa hanya membeli dengan harga di bawahnya.
"PT BAA membeli hasil panen kelapa sawit petani sebesar Rp 2.500,- per kilogram, penetapan harga Disbun Kaltim Rp 2.458,60 per kilogram sedangkan salah satu perusahaan yang lain hanya membeli dengan harga Rp 2.200,- per kilogram," ungkapnya.
Secara tidak langsung, keberadaan PT BAA memberikan dampak peningkatan ekonomi para petani mandiri khususnya di kecamatan Segah dan juga berdampak pada Penghasilan Asli Daerah (PAD) Berau.
[YMD]
Related Posts
- Turap di Belakang Kantor Bupati Berau Dilanjut dengan Anggaran Rp 43,7 Miliar
- Status Jalan Nasional Jadi Kendala Penanganan Banjir di Jalan Gatot Subroto Berau
- Pembangunan Kantor Dinkes Capai 30,2 Persen
- Program TPBIS: Mewujudkan Perpustakaan sebagai Ruang Terbuka bagi Masyarakat Berau
- Pengangkatan Sedimen di Gorong Gorong, Upaya DPUR Cegah Luapan Air ke Badan Jalan