Nasional

Rocky Gerung Buka Suara Usai Kasus Dugaan Penghinaan Presiden Jokowi

Diah Putri — Kaltim Today 01 Agustus 2023 14:16
Rocky Gerung Buka Suara Usai Kasus Dugaan Penghinaan Presiden Jokowi
Rocky Gerung. (Suara.com)

Kaltimtoday.co - Media Indonesia kembali ramai dengan dugaan kasus penghinaan yang dilakukan pengamat politik Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas.

Rocky Gerung dilaporkan oleh Relawan Indonesia Bersatu ke Polda Metro Jaya pada Senin (31/7/2023). Laporan tersebut mencakup dugaan pelanggaran Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45 Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kemudian, Pasal 156, Pasal 160 KUHP, dan Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2, serta Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Lantas, Rocky Gerung pun buka suara atas laporan yang ditujukan terhadap dirinya.

Sosok yang ahli di bidang filsafat tersebut mengatakan, setiap warga negara termasuk dirinya berhak untuk menyatakan pendapat di muka umum. Ia meyakini dalam satu opini pasti ada yang positif dan negatif.

"Orang untuk mengucapkan sesuatu kenapa harus dihalangi. Saya berhak untuk mengajukan pandangan politik saya, sama seperti saya menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi memuji-muji, dan memuja-muja Jokowi. Pandangan politik itu ada yang negatif, ada yang positif kan biasa aja itu intinya tuh" ungkap Rocky dalam pernyataannya pada Selasa (1/8/2023), disadur dari Liberte Suara.com

Kemudian, Rocky membahas kata bajingan dalam pernyataan yang ia sebutkan karena dalam suasana debat politik. Ia meyakini bahwa masyarakat akan tahu dengan hal itu.

"Itu suasananya berdebat politik gitu, bukan saya menghina sebagai kepala keluarga. Jadi kata bajingan itu kalau dimasukkan dalam etnolinguistik itu istilah yang bagus sebetulnya, istilah yang memperlihatkan ada keakraban," pungkasnya.

Rocky juga mengaku, ia tidak ingin menjatuhkan harga diri Jokowi di depan publik lantaran memberi kritik kepada Jokowi sebagai presiden, bukan sebagai personalnya.

"Saya menghormati Pak Jokowi, dia baik sebagai kepala keluarga, tapi dia buruk sebagai kepala negara, itu faktanya kan," imbuhnya.

Pengamat politik tersebut juga meyakini,  jika dirinya tidak pernah memberikan pernyataan yang akan menjatuhkan martabat Jokowi sebagai warga negara. 

Pernyataan yang disampaikannya merupakan bentuk deskripsi mengenai Jokowi sebagai presiden Indonesia.

"Jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan, bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi presiden, saya nggak mendeskripsikan personilnya atau personalnya, kan nggak tuh. Di mana-mana saya ucapkan itu," jelasnya. 


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya